BLIND
Cast: Kim Jongin aka Kai, Kang Jiyoung, Oh Sehun.
Pairing: Kai/Jiyoung
Genre: sad, romance, fantasy, hurt.
Lenght: ficlet
Author: YRP
Malam itu
bulan dengan terangnya memberi cahaya pada bumi. Kedua anak itu, yang sedang
asyik tertawa dengan bermandikan cahaya bulan. Kembang api meluncur dari
tongkat sihir keduanya, membuat mereka berlarian, menari dan tertawa bahagia
seakan saling memberi kekuatan dengan tawa renyah mereka.
“Lihat apa
yang bisa aku lakukan!” seru Kai, dia menuliskan nama Jiyoung di langit dengan
ayunan tongkat sihirnya. Sebuah kembang api membentuk nama Jiyoung muncul di
langit, membuat gadis itu makin tersenyum menunjukkan kebahagiaannya. Cahaya kembang
api itu memantul di danau, membuat percikan cahayanya makin indah.
“Aku juga
bisa melakukannya.” Jiyoung melakukan hal yang sama, tapi hanya sebuah kepulan
asap perak tak berbentuk yang dia hasilkan dari tongkat sihirnya. Jiyoung mengerucutkan
bibirnya membuat Kai tertawa karena itu.
“Kau harus
banyak berlatih!” Kai kembali mengayun tongkat sihirnya, dia mengarahkan
kembang api indah di atas danau sehingga cahayanya memantul. Jiyoung juga
menciptakan kembang api yang lebih sederhana dari milik Kai, Jiyoung berlarian
kecil seraya mengarahkan tongkat sihirnya ke langit. Kai memerhatikannya dengan
seksama, tidak ingin melewatkan senyum gadis itu meski untuk sedetik saja.
“Kai Kai
Kai, aku mencoba menulis namamu di langit.” Seru Jiyoung, gadis itu belum
menyerah. Kai menunggu, bahkan dia tidak tega mengedipkan matanya, takut
Jiyoung akan menghilang dengan sekali kedipan.
Jiyoung terlihat
berkonsentrasi, dia mulai mengayunkan tongkat sihirnya. Jiyoung terlihat
berusaha keras, kemudian sebuah tulisan perak terlihat di langit. Kai, saranghaeyo!
Jiyoung tersenyum begitu tulisan perak itu terlihat, meski
hanya sementara dan tulisan itu kembali menjadi kepulan asap. Jiyoung tersenyum
bangga pada Kai yang juga sedang memandangnya dengan penuh cinta, hingga sebuah
cahaya hijau melayang mengarah tepat pada jantung Jiyoung.
“Avada
kedavra...”
Senyum itu
hilang, mata Jiyoung kosong. Semuanya begitu cepat hingga tubuh Jiyoung ambruk
di tanah. Kai segera mendekat pada Jiyoung yang sudah tidak bernyawa, memeluk
gadis itu erat. Logikanya tidak berjalan, Kai yakin sebentar lagi Jiyoung akan
membuka matanya dan kembali tersenyum padanya.
“Jiyoung...”
kata Kai lirih, Jiyoung tetap diam dalam pelukannya.
“Jiyoung?
Kang Jiyoung!!!” teriaknya. Kai mulai sadar, seseorang sudah memberi mantra
kutukan itu untuk Jiyoung. Siapa yang berani melakukannya? Kai mencari sosok
itu, Kai bisa melihat seseorang yang tidak terkena cahaya bulan sedang berdiri
memandangnya.
“Siapa?”
seru Kai.
“Apa yang
sudah kau lakukan?” teriaknya, hatinya begitu sakit melihat Jiyoung kehilangan
nyawa di depan matanya.
Sreek sreekk...
Suara daun
kering yang terinjak terdengar, Kai menggenggam tongkat sihirnya erat siap
menyerang kapan saja. Sosok itu berjalan mendekat, Kai mengerutkan kening untuk
mengetahui siapa itu. Seseorang dengan jubah hitam dengan tongkat sihir
teracung kepadanya.
“Expe....”
“Sectusempra!”
orang itu menyerang lebih dulu, tubuh Kai penuh darah seakan baru saja ada
pedang yang menyabet tubuhnya. Kai rubuh di tanah, namun dia tetap berusaha
untuk memeluk Jiyoung.
Orang itu
berdiri tepat di atas Kai, Kai mencoba mengenali sosok itu.
“Oh Sehun?”
katanya lirih. Sehun hanya diam, membiarkan Kai tersiksa dengan mantranya.
Kai menarik
Jiyoung agar lebih dekat dengannya, Kai memeluknya membuat mantel Jiyoung basah
karena darahnya. Kai merintih kesakitan, dia sudah tidak tau dimana tongkat
sihirnya. Kai hanya ingin memeluk Jiyoung, gadis yang dia cintai.
Perlahan rasa
sakit di tubuhnya tidak terasa, Kai perlahan menutup matanya yang terasa begitu
berat. Pelukannya pada Jiyoung merenggang.
“Kang
Jiyoung, saranghae...” bisik Kai begitu lirih. Kai merasa semuanya ringan
kemudian panadangannya menjadi gelap dan dia tidak merasakan apa-apa lagi.
Sehun melihat
dua orang tak bernyawa di depannya. Entah apa yang membuatnya bertindak sejauh
ini, itu semua karena rasa cintanya pada Jiyoung yang tak terbalas. Sehun tersenyum
kecut, melihat gadis yang dia cintai terpejam tak bernafas. Dan mayat gadis itu
sedang ada dalam pelukan orang yang dicintainya, Kai. Kai yang berlumuran
darah, sama tak bernyawa seperti kekasihnya.
Kemudian Sehun
mengangkat tongkat sihirnya, mengarahkan pada dirinya sendiri.
“Obliviate!”
detik berikutnya Sehun tidak tau mengapa dia ada disana dengan dua orang yang
ada di atas tanah. Sehun buru-buru ingin membantu, mungkin saja mereka masih
bisa di selamatkan.
“Terlambat,
mereka sudah pergi. Seandainya aku sampai disini lebih cepat, mungkin aku bisa
menyelamatkan mereka.” kata Sehun menyesal.
Author's Note: HAHA! Nyambung? Gak jelas ya? Hihi. Udah lama pengen bikin ff yg harry potter-an gitu. Sebenernya ada, tapi gak pernah di post dan ffnya juga belum kelar. Akhirnya memutuskan untuk bikin ficlet ini. Ide sama cover fic nya udah lama, cuma nulisnya baru bisa sekarang.
Author minta doanya ya semoga author selalu di beri kekuatan dalam kuliah Hukun Tata Negara, dosennya serem broooh. TT hehe.
Di tunggu ya fic berikutnya dan jangan lupa komen.
Follow me on twitter @xirisandi. And you can give me a question on askme: http://ask.fm/XiRisandi
Jangan lupa komen yaaaaaaaahhhh!!!! ^_^
Jangan lupa komen yaaaaaaaahhhh!!!! ^_^
hahah this is good hahah I'll always like Harry Potter!AU
BalasHapustapi ada satu koreksi, orang yang mati kena avada kedavra itu ga merem, pasti tetep melek dg kekosongannya. kkkk
but good job. saya malah ngakak di akhir akan kelabilan sehun XD
lhoh sehun? wah kau berhasil buat geleng2 kepala di endingnya.. hem, bener2 dah..
BalasHapusnice.. kebayang kalau mereka ada di hogwarts juga dan sahabatan sama hagrid. hehehe
cant wait for the next stories, also the next chapter of destiny.. update soon :D
Aamiin, aamiin, Thor. moga kuliahnya lancar, jadi bisa nulis lebih banyak lagi >.<. lagi coba genre fantasy yak. lumayan kok menurutku. apalagi kalo dipanjangin, hihihih xD. good job, thor. semangaaaaat >.<
BalasHapuswahahahah tema yang bagus. bener2 masuk pas kai meluk jiyoung dengan keadaan kai yang lagi bedarah darah.. oke kesimpulanya sehun ababil.. a..b..a...b...i...l...
BalasHapushaaaa kurang panjanggggg wkwkw. tapi suka pas bagian ending kai sama jiyoung nya pelukan ugh cinta sampe mati ya/? . sehun kok labil atau gimana itu masih gak ngerti .-.
BalasHapushaaaa tapi seruuuu heheee
Omagad! What a shocker! Didn't see that coming! From everything being so happy and sweet and then suddenly... tragedy! And then the ending! Nice one, author. Thanks for writing.
BalasHapus