Still Happiness
cast: Kang Jiyoung | Oh Sehun
pairing: HunJi
Genre: romance
lenght: oneshot
author: yrp
berhubung katanya banyak yang suka sama ff happiness, dibuatlah sequel dari ff itu. Ya tetep lah, isinya seneng-seneng romance begitu.. semoga hari kalian menyenangkan dan doakan semoga nilai UTS author baik. amin! :D
bagi yg belum baca happines, ini silahkan dibaca dulu.. :D
http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/07/fanfic-happiness-ficlet.html
HUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNJIHUNIJHUNJIHUNJIHUNJI
Sehun membiarkan Jiyoung yang
sedang sibuk dengan handphonenya, dia hanya melihatnya sambil sesekali memukul
pelan kepala Jiyoung.
“Ya
Sehun-ah, berhentilah memukulku!” Jiyoung mulai protes atas aksi Sehun, Sehun
tersenyum.
“Berhentilah
memainkan handphonemu. Daritadi aku hanya memerhatikanmu memainkan handphone
dan sesekali tersenyum.” Sehun juga mulai protes, namun Jiyoung masih tetap
pada aktifitasnya.
“Tunggulah
sebentar, Sulli sedang bercerita.” Jelas Jiyoung sambil tetap mengetikkan
sesuatu pada handphonenya. Sehun sangat mengerti Jiyoung dan Sulli adalah teman
dekat, jika Sulli meminta Jiyoung untuk membaca ceritanya yang dikirim pada
Jiyoung, Sehun harus bersabar untuk itu.
Mereka
berdua menikmati sore itu di sebuah taman kota, Sehun memerhatikan anak-anak
yang bermain bola disana, sesekali tersenyum seraya memukul pelan kepala
Jiyoung.
“Apa
cerita Sulli belum selesai?” Sehun melihat tulisan yang tertera pada handphone
Jiyoung, ikut membacanya.
“Sedikit
lagi.” Jawab Jiyoung singkat. Karena merasa bosan, Sehun tiba-tiba mengalungkan
tangannya pada pinggang Jiyoung yang duduk disampingnya kemudian menyandarkan
kepalanya pada pundak Jiyoung. Jiyoung yang mengerti Sehun mulai bosan
meliriknya. “Kau sudah bosan Oh Sehun?” tanyanya sambil tersenyum.
“Yah,
siapapun akan bosan jika hanya duduk disini sambil menunggu orang yang saling
mengirim pesan.” Sehun berkata dengan mata tertutup.
“Apa
kau marah?”
“Jika
ini masih terjadi sepuluh menit lagi aku akan marah.” Sehun terus berkata tanpa
membuka matanya. Tak ada jawaban dari Jiyoung, Sehun tak mau ambil pusing untuk
membuka matanya. Karena jelas Jiyoung masih ada disampingnya, dia bersandar
padanya.
“Kang
Jiyoung? Kau tertidur?” tetap tak ada jawaban, namun beberapa detik kemudian
Jiyoung mengecup bibir Sehun singkat kemudian segera berlari dari bangku taman
itu membuat tubuh Sehun terjatuh ke samping.
“Apa
kau marah Oh Sehun?” Jiyoung berteriak sambil berjalan menjauhi Sehun yang kini
menatapnya dengan tajam.
“Ya!
berani sekali kau?” Sehun berlari mengejar Jiyoung, beberapa anak dan
pengunjung melihat mereka berdua. Pasangan yang selalu membuat iri orang yang
melihatnya.
“Kena
kau!” kata Sehun seraya merangkul Jiyoung, Jiyoung hanya tertawa sambil
mengatur nafasnya yang tersengal.
“Kau
kesal?” Jiyoung menggoda Sehun yang selalu berhasil membuat Sehun tersenyum.
“Benar,
aku kesal karena saat ini perutku lapar dan kau tak mengajakku untuk makan.”
Jawab Sehun sambl terus berjalan dengan Jiyoung dalam rangkulannya.
“Ne
ara. Kita harus mengisi perut kita sekarang.” Jiyoung mengalungkan tangannya
pada tubuh Sehun.
Sebuah
rumah makan sudah terlihat tak jauh dari mereka, tapi Jiyoung menghentikan
langkahnya. Sehun meliriknya dengan pandangan yang seakan berkata kenapa?
Jiyoung mengerucutkan
bibirnya, Sehun berpikir apa dia melakukan kesalahan? Tapi setelah otaknya
terkuras, dia tau tak ada sesuatu yang menjadi alasan untuk Jiyoung kesal
padanya.
“Apa
lagi sekarang putri?” tanya Sehun lembut.
“Kau
tau apa yang membuatku kesal?” tanya Jiyoung, keningnya berkerut.
“Apa?
Kau kesal padaku?” Sehun heran dengan Jiyoung.
“Hal
yang membuatku kesal adalah ketika aku lelah karena berjalan dan kau tak
menggendongku.” Seketika Sehun terbahal mendengar perkataan Jiyoung.
“Jadi
tuan putri lelah dan ingin aku menggendongnya?” Sehun seolah bertanya pada anak
kecil, Jiyoung mengangguk dan memperlihatkan senyum jahilnya. “Baiklah, naik ke
punggungku tuan putri.” Dengan gesit Jiyoung naik ke punggung Sehun. Sehun
mulai melanjutkan jalannya menuju rumah makan. Jiyoung tersenyum puas,
tangannya terkalung di leher Sehun.
“Apa
kau tau aku sangat senang sekarang?” tanya Jiyoung di telinga Sehun, Sehun
menoleh untuk bisa melihat wajah Jiyoung lebih jelas.
“Terlihat
jelas diwajahmu kau sangat bahagia. Aku tau alasannya, karena kau punya kekasih
setampan Oh Sehun.” Jawab Sehun penuh percaya diri. Jiyoung tertawa
mendengarnya. “Benar kan?”
“Hmm...
aku ragu.” Goda Jiyoung membuat Sehun menghentikan langkahnya, kemudian menoleh
menatap Jiyoung tajam. “Apa?” tantang Jiyoung.
“Kau
berani padaku?” tatapan Sehun masih tajam pada Jiyoung.
“Apa
yang perlu aku takuti darimu?” Jiyoung masih saja menggoda Sehun. Jiyoung
tersenyum penuh kemenangan karena Sehun tak bisa membalasnya. “Ayo jalan, kita
sudah hampir sampai.” Kata Jiyoung seraya memukul dada Sehun pelan. Detik
berikutnya Sehun mendekatkan bibirnya pada bibir Jiyoung. Lagi-lagi mereka
berciuman di depan umum dan menarik perhatian.
Meskipun
seperti itu, Jiyoung tidak menolak ciuman Sehun. Hingga Sehun sedikit
menjauhkan wajahnya dengan maksud melepas ciuman mereka. Sehun menyeringai
kemudian berkata, “Kau kalah!” spontan Jiyoung menyembunyikan wajahnya pada
pundak Sehun. Sehun tertawa dan melanjutkan jalannya.
HUHU... Bagaimana???
Maaf kalo gaje.. :D
Bagus kooo thor^^ mungkin karna mereka magnae jg jadi kalo dibayangin lucu bangettt :D
BalasHapus