Three Idiot's
Main Cast: Kang Jiyoung, Kim Jongin, Oh Sehun
Support Cast: Park Chanyeol, Choi Sulli, Han Seungyun,
Jung Ilhoon, Jung Krystal, Lee Jieun
Pairing: Kai/Jiyoung, Sehun/Jiyoung, Chanyeol/Jiyoung
Genre: romance, comedy, friendship.
Lenght: Chapter
Author: yrp
Summary: Ketiga sahabat tak terpisahkan memulai
kehidupan baru dengan tinggal satu atap. Membuat mereka bisa makin merasakan
kedekatan mereka. Tapi bagaimana jika persahabatan mereka ternodai oleh cinta?
Semua berjalan begitu cepat, ujian kenaikan sudah selesai.
Jiyoung dan Kai yang selama ini dibantu Sehun dalam belajar, dan percaya atau
tidak semua rangkuman Sehun benar-benar sakti. Rangkuman itu benar-benar
membantu ketika mereka mengerjakan soal. Jiyoung, Kai dan Sehun membuang nafas
lega ketika akhirnya ujian sudah selesai. Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan
bersama Yun dan yang lainnya. Makan malam di rumah Sulli. Sehun tidak mau
menyia-yiakan waktu bersama sahabatnya, mengingat sebentar lagi Sehun akan
segera terbang ke Jepang.
“Tidak bisa
dipercaya sudah satu tahun kita bersama.” Kata Krystal ceria.
“Tapi ada
yang kurang, harusnya kita mengundang Chanyeol hyung dan Jieun noona.” Sahur
Ilhoon asal.
“Kau ingin
membuat perang dunia ketiga?” balas Kai dan membuat semuanya tertawa. Malam itu
benar-benar hangat, Sehun berjanji tidak akan melupakan malam itu. Sehun
menarik Jiyoung dalam rangkulannya, Jiyoung hanya diam dan menurut.
“Kai, jangan
marah!” kata Ilhoon seraya menunjuk Sehun dan Jiyoung dengan dagunya. Kai hanya
mengacungkan jempolnya seraya tersenyum.
Sehun
memeriksa kamarnya yang hampir kosong. Besok Sehun akan berangkat ke Jepang.
Sehun sudah berpamitan pada teman-teman di sekolahnya, tapi satu, Sehun tidak
sanggup mengucap perpisahan pada Jiyoung.
“Sehun-ah!”
Jiyoung masuk dan melihat kamar yang hampir kosong itu.
“Jing...”
“Jam berapa
besok kau berangkat?” tanya Jiyoung membuat Sehun mengerutkan kening.
“Sembilan.”
Sehun memberi isyarat agar Jiyoung mendekat, “Kai memberitahumu?” Sehun
memeluknya dan Jiyoung hanya mengangguk.
“Malam ini
kita tidur di kamarku ya.” kata Jiyoung membuat Sehun makin tidak tega
meninggalkan Jiyoung.
Ketiganya
diam seraya menatap langit-langit kamar Jiyoung. Semua berjalan begitu cepat.
Akhirnya hari itu datang, dimana Sehun akan pergi sampai mereka lulus sekolah.
“Jangan lupa
untuk selalu memberi kabarmu pada kami.” Kai berkata membuat suasana makin
canggung.
“Kau harus
belajar dengan sungguh-sungguh disana. Jangan cari pacar!” kalimat Jiyoung
membuat Sehun dan Kai tertawa lirih. “Aku tidak bisa menjagamu disana.”
“Kau juga,
jangan kemana-mana sendiri. Traumamu itu parah, pastikan Kai mengantarmu. Atau
kau bisa meminta bantuan Chanyeol hyung.” Jelas Sehun.
“Tidak perlu
Chanyeol hyung, aku saja!” kata Kai.
“Ilhoon juga
bisa.” Sahut Jiyoung.
“Jangan,
nanti kau dibawa ngebut sama Ilhoon.” Jawab Sehun.
“Kalau
begitu Yun.”
“Jangan
juga, Krystal bisa membunuhmu.” Sela Kai.
“Kalau
begitu memang hanya Kai. Kau jangan lalai menjaga Jiyoung!” Sehun melempar
boneka pada Kai.
“Aku tau aku
tau.” Kai memukul Sehun dengan guling. Mereka tertawa, mencoba menghilangkan
rasa sedih yang ada dalam diri mereka. Malam semakin larut, tanpa terasa mereka
terlelap.
***
Jiyoung
masih belum mau melepas pelukannya, Sehun dengan sabar mengelus rambut panjang
Jiyoung yang terurai, membiarkan tangis gadis itu pecah. Ya, ini sebuah
perpisahan. Orangtua Sehun, Kai dan Jiyoung juga ikut mengantar Sehun ke
bandara. Yun, Krystal, Sulli, Ilhoon, Chanyeol dan bahkan Jieun juga ikut
melepas kepergian Sehun ke Jepang. Memang membanggakan, tapi tidak bisa
dipungkiri merasa juga sedih.
“Sudah Jing
jangan menangis.” Kai berbisik pada Jiyoung yang menggeleng dalam pelukan
Sehun.
“Hanya dua
tahun, itu tidak akan terasa.” Sehun mencoba bicara pada Jiyoung.
“Jangan
pergi!” kata Jiyoung, kalimat itu keluar begitu saja. Setelah sekian lama
Jiyoung berusaha untuk tidak mengucapkannya, akhirnya itu terucap juga.
“Jing, Sehun
harus berangkat. Ayo sayang.” Omma Jiyoung dengan perlahan menarik Jiyoung agar
melepas pelukannya pada Sehun. Sehun tersenyum pada Jiyoung.
“Baik-baik
dengan Kai ya!” Sehun mengacak poni Jiyoung dan membuat Jiyoung makin menangis.
“Jangan bertengkar terus.” Sehun mengecup kening Jiyoung. Sehun berpamitan pada
yang lain, memeluk mereka sekilas dan terus tersenyum. Appa dan ommanya memeluk
Sehun erat melepas kepergian anak kesayangan mereka.
“Belajar
dengan baik, jangan kecewakan semua yang menyayangimu disini.” Pesan Jieun
membuat Sehun tersenyum. Sehun juga berpamitan pada yang lain, Ilhoon tak
berhenti menggodanya agar segera mendapatkan gadis Jepang setelah Sehun disana.
Kemudian Sehun menatap Kai yang juga menatapnya.
“Oh Sehun,
jangan lupa semua pesanku!” kata Kai. Sehun memeluknya sekilas.
“Aku percaya
padamu, jangan sampai kau membuat Jiyoung menangis lagi. Aku tidak akan
memberimu kesempatan bersamanya lagi.” Kata Sehun dan Kai hanya mengangguk.
“Hun
hati-hati!” Jiyoung memeluknya lagi. Sehun melepasnya perlahan, tersenyum pada
Jiyoung.
“Semuanya
aku berangkat.” Sehun melangkah menjauh dari mereka. Jiyoung bisa melihat Sehun
dengan usahanya tersenyum. Jiyoung ingin mengejarnya dan membuat Sehun tetap
tinggal, tapi Jiyoung juga tidak ingin merusak mimpi Sehun.
“Semuanya
akan baik-baik saja.” Kai memeluknya dari belakang. Ya, semua akan baik-baik
saja...
***
Kai mengajak
Jiyoung ke pantai sore itu, membiarkan gadis itu bermain ombak. Meskipun dia
tau dalam hatinya masih sedih melepas sahabatnya pergi. Kai mengabadikan moment
Jiyoung ketika dia berkejaran dengan ombak dan tertawa lepas. Matanya masih
sembab karena menangis, tapi setidaknya gadis itu menunjukkan senyumnya sore
itu.
“Jing, aku
akan mengirimnya ke Sehun.” Kai memberi isyarat agar Jiyoung berbicara pada
camera.
“Benarkah,
itu sudah menyala?” Jiyoung melambai pada camera.
“Tentu
saja.” Jawab Kai.
“Sehun-ah!
Belajar dengan baik dan pulanglah sesegera mungkin! Aku dan Kai dipantai
sekarang. Menunggu matahari terbenam, kau pasti sangat iri!” Jiyoung tersenyum
pada camera.
“Sehun
lihatlah gadis ini, dia sangat cantik kan? Tapi kenapa aku baru meyadarinya?”
goda Kai seraya mendekatkan camera pada wajah Jiyoung. Jiyoung terbahak
mendengarnya.
“Sehun-ah,
Kai selalu menggangguku. Sebaiknya kau cepat pulang!” Jiyoung berlari dan Kai
mengejarnya. Mereka tertawa, bermain ombak dan pasir.
“Oh Sehun
maaf, aku harus mematikannya sekarang. Lain kali aku akan mengirim video yang
lain. Bye!” Kai melambai pada camera dan mematikannya.
Kai dan
Jiyoung duduk di pasir, membiarkan diri mereka bermandikan cahaya orange khas
matahari terbenam.
“Dua tahun,
bukankah itu sangat lama?” Jiyoung berkata sambil terus menatap ombak di
depannya.
“Itu akan
berjalan dengan cepat.”
“Ah, kita
akan kesusahan tanpa Sehun. Tapi tenang saja, aku akan mengajarimu semua
pelajaran yang tidak kau mengerti.” Jiyoung memeluk Kai.
“Kau juga
tenang saja, aku akan selalu menjagamu dan tidak akan membuatmu menangis lagi.”
Sesuai janjiku pada Sehun, lanjut Kai
dalam hati.
“Aku selalu
merasa bersalah setiap mengingat kejadian saat kau meninggalkan rumah. Aku
minta maaf.” Kata Jiyoung membuat Kai mengingat kejadian itu. Dimana dia
melihat Sehun mencium Jiyoung.
“Dan setelah
kejadian itu harusnya kau tau perasaanku padamu.” Kai melihat Jiyoung
mengangguk. “Tapi kita tidak pernah benar-benar membicarakan perasaan kita satu
sama lain.”
“Lalu?”
tanya Jiyoung polos membuat Kai ingin melempar Jiyoung ke laut hingga dia
hilang terseret ombak.
“Aku
menyukaimu Kang Jiyoung, bukan sebagai Jiyoung sahabatku yang selalu marah ketika
aku berdekatan dengan gadis lain. Tapi sebagai Kang Jiyoung yang aku cintai
lebih dari seorang sahabat. Ya, aku mencintaimu.” Kai menatap Jiyoung dalam dan
tulus.
“....”
Jiyoung membalas tatapan itu.
“Dan Sehun
juga sudah mengetahuinya. Apa kau mau jadi pacarku?” tanya Kai, Jiyoung ingin
tertawa tetapi dia tidak melihat lelucon dimata Kai. Kali ini, Kai berbicara
serius padanya. Jiyoung mengangguk.
“Kim Jongin
saranghae!” Jiyoung menjawab dengan senyum. Kai tidak bisa menggambarkan
kebahagiaannya saat itu. Kai memeluk Jiyoung kemudian mencium bibir Jiyoung
dengan lembut.
“Aku
berjanji tidak akan melakukan hal bodoh lagi, Jing saranghae!” Kai berkata di
sela ciumannya. Keduanya tersenyum dengan kening yang saling bertemu. Kemudian
Kai mempertemukan bibir mereka lagi.
***
Selama
liburan sekolah, Jiyoung dan Kai menghabiskan waktu di kota mereka. Kai dan
Jiyoung sering berkeliling kota, mengingat masa kecil mereka dulu bersama
dengan Sehun. Jiyoung ingat ketika dia menangis karena Kai dan Sehun
meninggalkannya di taman sendirian sedangkan Kai dan Sehun bermain dengan teman
laki-laki mereka. Itu semua membuat Jiyoung tersenyum dan rindu masa itu.
Sekarang
kemanapun mereka pergi Kai selalu membawa camera. Kai juga aktif mengirim semua
fotonya atau foto Jiyoung pada Sehun. Beberapa video juga mereka kirim. Tapi
Sehun hanya menjawabnya sekali, Sehun bilang dia masih sangat sibuk karena
harus mengurus segala macam ini itu setelah dia sampai di Jepang.
Dan ketika
liburan sudah usai, Kai dan Jiyoung sadar apartemen mereka benar-benar besar.
Dengan tanpa Sehun disini, apartemen itu terasa makin besar. Oleh karenanya tak
jarang teman-teman mereka menginap disana. Dan Ilhoon sebagai sahabat mereka
yang paling sering tidur disana.
“Jing! Jing!
Cepat kesini!” teriak Kai dari dalam kamarnya. Dengan malas Jiyoung memenuhi
panggilan Kai.
“Apa? Kau
lapar lagi?” tanya Jiyoung asal, tapi kemudian matanya begitu hidup saat
melihat Sehun di layar laptop Kai. “Sehun-ah!”
“Dia sudah
datang, apa kabar Jing?” Sehun tersenyum di seberang sana.
“Kenapa kau
baru membalas sekarang? Sesibuk apa kau disana? Atau jangan-jangan kau sudah
punya pacar?” Jiyoung membururnya dengan pertanyaan.
“Aku sangat
sibuk Jing, banyak yang harus di urus. Bahkan aku tidak merasakan liburan
karena harus mengurus berbagai berkas. Tidak sepertimu yang jalan-jalan terus
dengan Kai.” tuduh Sehun membuat Jiyoung malu, Kai terkikik.
“Pasti kau
sudah punya pacar!” tuduh Jiyoung lagi.
“Bukannya
kau yang punya pacar. Anak hitam itu sudah menceritakan semuanya.” Kata Sehun,
spontan Jiyoung menatap Kai tajam yang sekarang hanya tersenyum bodoh.
“Aku hanya
menceritakan kisah cintaku pada sahabatku.” Bela Kai membuat Sehun terbahak di
seberang sana. Jiyoung memukulinya.
“Aku bilang
jangan beritahu Sehun dulu!”
“Sudahlah
Jing, baik-baik sama pacarmu.” Goda Sehun membuat Jiyoung menunduk karena malu.
“Sehun-ah,
kau tetap menjadi bagian dariku.” Kata Jiyoung kemudian.
“Apa kalian
selalu bertengkar seperti itu?” tanya Sehun, Jiyoung hendak menjawab tapi Kai
segera menyelanya.
“Tidak,
biasanya kami ciuman!” jawab Kai asal.
Plak!
Sebuah pukulan mendarat di pipi Kai, Jiyoung tersenyum bodoh pada Sehun
yang terbahak sekarang.
“Jangan
dengarkan Jongin, dia tetap bodoh seperti dulu.” Kata Jiyoung sambil menjambak
rambut Kai. Kai meronta kesakitan sekarang, tapi Jiyoung tidak peduli.
“Hahaha, aku
mengerti semuanya Jing. Jangan lupa dengan belajar kalian, sampaikan salamku
pada yang lainnya.” Kata Sehun.
“Baiklah,
bye Oh Sehun. Cepat pulang dan bawa oleh-oleh yang banyak.” Kata Kai setelah
berhasil bebas dari Jiyoung.
“Kami
merindukanmu Oh Sehun. Jaga dirimu disana!” Jiyoung melambai sebelum memutuskan
video call mereka.
***
“Ayo Jing
kita bisa terlambat!” Kai membuka pintu kamar Jiyoung dan mendapatinya masih
sibuk di depan cermin.
“Sebentar
Kai.” rengek Jiyoung kesal.
“Sudah
cantik, ayo berangkat sekarang!” Kai berhasil membawa Jiyoung keluar. Hari ini
hari kelulusan mereka.
Sekolah
menjadi hiruk pikuk dan lebih ramai dari biasanya. banyak mobil terpakir
disana, tawa ceria murid disana, dan senyum bangga orangtua mereka. Kai dan
Jiyoung memisahkan diri dari orangtua mereka dan bergabung dengan teman-teman
mereka.
“Kalian lama
sekali? Acara sudah hampir mulai.” Bisik Sulli ketika Kai dan Jiyoung
bergabung.
“Jiyoung
sangat lamban.” Jawab Kai, Jiyoung hanya meliriknya kemudian kembali melihat ke
depan.
Semuanya
menikmati acara dari awal hingga akhir, sampai pengumuman yang di tunggu
akhirnya datang. Yaitu pengumuman siapa murid dengan lulusan terbaik. Tidak ada
yang heran ketika nama Krystal yang dipanggil sebagai lulusan terbaik. Di nomor
dua mereka bisa mendengar nama lain dipanggil. Dan sebagai lulusan terbaik
ketiga, nama Jiyoung yang dipanggil. Jiyoung tidak percaya jika Sulli dan Kai
tidak menyuruhnya segera maju ke depan. Jiyoung tersenyum, metode cara belajar
yang diajarkan Sehun dulu masih dia pakai dan membuahkan hasil.
Kemudian
pengumuman bagi siswa berprestasi yang berhasil masuk universitas tanpa tes
apapun. Yun menjadi salah satu murid berprestasi di bidang musik dipanggil, dia
mendapat beasiswa di salah satu universitas di Korea dengan jurusan musik.
Krystal tidak berhenti berkata bahwa dia sangat bangga pada Yun. Dan siapa
sangka? Tukang bikin onar di sekolah dan siswa yang menjadi pujaan siswi di
sekolah juga dipanggil. Ya, Kim Jongin diterima salah satu universitas dengan
jurusan Teknik Informasi dan Komunukasi. Kai langsung tersenyum dengan
sombongnya pada Jiyoung. Tidak ada yang percaya memang...
Setelah
acara selesai, semua siswa sibuk untuk mengabadikan moment dengan berfoto
bersama. Sudah tidak tau berapa siswi yang mendapat teriakan Jiyoung karena
ingin foto dengan Kai. Kai dengan coolnya menolak dengan terus merangkulkan
lengannya di pundak Jiyoung. Dan begitu juga dengan Krystal, sepertinya Krystal
sudah tertular penyakit buruk Jiyoung, dengan melarang Yun berdekatan dengan
gadis manapun.
Sulli dan
Ilhoon berkali-kali meledek bahwa mereka semua pasangan paling aneh di dunia.
Tapi dua pasangan itu malah bangga mendapat predikat aneh dari Sulli dan
Ilhoon.
Sehun-ah, kau tidak akan percaya dengan apa
yang terjadi hari ini. Kai mendapat beasiswa!! Aku juga tidak percaya, tapi ini
benar terjadi. Yun juga mendapatkan beasiswa dan Krystal menjadi lulusan
terbaik. Dan satu lagi, Ilhoon dan Sulli, ternyata selama ini mereka berusaha
untuk membuka sebuah khursus dance. Dan besok adalah peresmian tempat khursus
mereka. Oh ya, tadi aku melihat Jieun eonni juga datang. Kkk
Bagaimana denganmu? Kapan kau akan
kembali? Aku yakin kau juga akan menjadi lulusan terbaik disana. Cepat pulang,
Oh Sehun!!!
Jiyoung
mengirim email untuk Sehun. Tidak lupa dia juga menyertakan foto-foto kelulusan
mereka.
***
Chu~
Kai
merasakan kecupan dipipinya, dengan susah payah Kai mncoba membuka mata dan
mendapati Jiyoung sudah ada di kamarnya.
“Selamat
pagi, hari ini aku akan pergi. Kau ikut tidak? Jika kau tidak segera bangun aku
akan pergi tanpamu.” Kata Jiyoung ceria.
“Kau mau
pergi kemana?” Kai mengucek matanya.
“Entahlah,
berkeliling kota.” Kai merasa keceriaan Jiyoung tidak biasa.
“Dengan
siapa?”
“Denganku!
Cepat bangun atau aku akan pergi berdua dengan pacarmu!” suara yang sudah lama
tidak Kai dengar. Kai melihat Sehun dengan santai bersandar di pintu, tersenyum
seraya melihatnya. Menurut Kai, Sehun jauh lebih tampan dari terakhir dia
melihatnya.
“Brengsek
kau sudah kembali? Kenapa tidak memberi kabar?” Kai melempar bantal dan dihindari
sempurna oleh Sehun.
“Dia memang
sengaja tidak memberi kabar. Aku sadar waktu membuka mata tadi pagi, dia sudah
ada di kamarku.” Jelas Jiyoung tersenyum.
“Kau ke
kamar Jiyoung? Wah, kau mencari masalah!” kata Kai.
“Kenapa? Aku
hanya rindu pada sahabatku itu.” Sehun berjalan dan menarik tangan Jiyoung.
“Cepat mandi! Kami akan berangkat lima menit lagi!” kata Sehun seraya mencium
pipi Jiyoung membuat Kai mengumpat dan hampir melempar Sehun dengan lampu
tidur. Sehun hanya terbahak melihat sahabatnya seperti itu.
Kai mandi
secepat kilat, segera memakai pakaiannya dan menyisir rambutnya asal. Kai
melihat Sehun dan Jiyoung asik bertukar cerita di ruang tamu.
“Aku sudah
siap!” Kai berteriak membuat Sehun dan Jiyoung sadar.
“Baiklah
kita berangkat!” sahut Jiyoung. Mereka pergi ke pusat kota, menghabiskan waktu
mereka. Mengingat semua yang biasa mereka lakukan dulu. Jiyoung berjalan di
tengah dengan menggandeng tangan Kai dan Sehun.
“Sini Jing,
sudah lama aku tidak memelukmu!” Sehun menarik Jiyoung dalam pelukannya.
Jiyoung melingkarkan tangannya di tubuh Sehun.
“Ya! Sekarang
tidak boleh!” Kai menarik Jiyoung dalam rangkulannya.
“Kenapa? Aku
juga bagian dari Jiyoung.” Sehun juga merangkul Jiyoung.
“Tapi
sekarang aku pacarnya.”
“Bukan
berarti aku tidak boleh memeluk Jing kan!” protes Sehun. Jiyoung menjadi
korban, Kai tidak melepas rangkulannya dan Sehun kini melingkarkan tangannya di
pinggang Jiyoung.
“Ah,
sebentar-sebentar!” Jiyoung melepaskan diri dari keduanya. Kemudian berlari tak
jauh di depan mereka.
“OPPA!!!”
teriak Jiyoung membuat orang yang dipanggil tersenyum ke arahnya.
“Jiyoung-ah!”
laki-laki itu memeluk Jiyoung sekilas kemudian membawa Jiyoung dalam
rangkulannya. Laki-laki itu menoleh ke belakang dan berteriak pada Sehun dan
Kai.
“Kalian
berdua, jangan bertengkar karena gadis ini lagi, oke!” Chanyeol tersenyum.
Jiyoung menoleh pada Sehun dan Kai seraya terbahak sejadi-jadinya.
“KANG
JIYOUNG!!!” teriak Kai dan Sehun seraya mengejar mereka...
Author's Note: Yehet, 3Idiot's udah kelar. Baru sadar ternyata chapter ini pendek sangat. Jadi kepikiran mau bikin BTS 3Idiot's, hiyyaa. Tapi gak janji ya.
Sebenernya mau post ini pagi-pagi, tapi mood tadi pagi bener-bener rusak. Sebenernya efek kepergian Jiyoung juga bikin sedikit males sih sama FF. Tapi gak bikin author berhenti nulis kok. Seharian ini juga di PHP sama SM, sampe ngepostnya baru sekarang. Well, terimakasih buat yg baca fic ini. Jangan lupa komen ya... ^^
Spoiler: Author bakal bikin fic tentang kepergian Jiyoung. Di tunggu aja ya, author udah mulai nulis. hiyaaa...
HIyaaaaa akhirnyaaaa keluar juga ff yang bikin aku tenang akhirnya jiyoung sama jongin,dan wohooo akhirnya keren bgt lucu seru dan dpt bgt endingnga cmn terlalu singkat bgt huhuhuhu aku tunggu ff destiny sama ff afterschoolnya yaaaps����
BalasHapusMaksud aku ff brothers angelnya eheheheh bukan after school
HapusAAAHH FINALLY UDAH SELESAAAII. Ya kayaknya walaupun jiyoung udah punya kai, sehun sm chanyeol ttp punya bagian ya x)) ditunggu ff selanjutnya thoor
BalasHapusomegaaatttt pendek amaattt -,-
BalasHapusTapi endingnya keren kok ;) suka bingitz waqzz :P
hiyaaaa.... huwoooo.. akhirnyaa....
BalasHapusJing milik bersama ternyataa.. haha
cuma statusnya aja yang pacar kai..
ended juga akhirnya,, hihi. jiyoung sebenernya statusnya gimana ya itu? hehe, didukung deh buat BTSnya, dan ditunggu fanfic selanjutnya. fighting! ^^
BalasHapusYeee akhirnya Kaijing bersatu. Makasih authornim udah bikin Kaijing, walau kasian juga sebenarnya sama Sehun tapi yah dia anak baik pasti dpt yg terbaik. Tapi tetep walau Jing udah punya Kai tapi Sehun tetep nempelin dia, agak gimana gitu yah... Jujur aku gak suka banget sama karakter Jing disini, egois banget. Sampe-sampe aku berpihak ke Naeun en Suzy. Tapi gak mau juga kalo mereka jadiannya sama Kai. Yah terpaksa Kai sama Jing walau sikapnya jelek banget. Thanks for sharing this, ditunggu karya selanjutnya :)
BalasHapusBEST CHAPTER!!!
BalasHapusok saya rasa karakter Sehun disini terlalu bagus dan baik dan pintar ... membuat saya hampir tidak rela sehun tidak berakhir bersama Jiyoung. (pdhl awalnya dukung kaijingXD) tapi jiyoung memang sebenarnya untuk mereka berdua kok hahah
adegan di pantai itu entah kenapa saya bisa bayangkan 100 persen nyata ekspresi Jiyoung dan kai pas bikin video. bahkan saya bisa bayangin dg jelas ekspresi sehun pas nonton video itu XD
yeah~ happy ending itu memang menyenangkan. good job'-')b