"AFTER SCHOOL"
Cast: Kai, Jiyoung, Baekhyun, other
Pairing: KaiJiyoung | Baekhyun Jiyoung
Genre: Comedy Fantasy Romance
Lenght: OneShoot
Author: YRP
“Aiiissshh!!!
Bisakah kau berhenti menggangguku?” Kai berteriak, jika penglihatan orang
normal tidak ada seorangpun yang mengganggu Kai. Tetapi sebenarnya ada
seseorang disana yang menunggunya bangun dari semalam.
“Bangunlah
kau pemalas!” Baekhyun mencoba menarik kaki Kai, tapi gagal.
“Kembalilah
ke alammu dan jangan ganggu aku!!! Aku mohon!” Kai berteriak memohon, tapi
Baekhyun bersikeras agar Kai segera bangun dari tidurnya.
“Cepat
bangun, kau mau terlambat ke sekolah?” perkataan Baekhyun membuat Kai sadar,
dia harus kembali ke sekolah.
“Kenapa
kau tidak bilang dari tadi hantu bodoh!” Kai bangkit dari ranjangnya, secepat
kilat dia mandi dan segera berangkat ke sekolah. Kai hanya menyisir rambutnya
asal, membuat rambutnya sedikit berantakan tapi tidak mengurangi ketampanannya.
Tanpa
sarapan, Kai segera mengambil sepedanya dan mengayuhnya dengan cepat. Dia
melirik jam yang melingkar di tanganya, tinggal sepuluh menit lagi sebelum bel
berbunyi.
“Jangan
ngebut! Bagaimana kalau kau kecelakaan dan membunuh orang lagi?” kata Baekhyun
asal, Kai hanya mengumpat dan makin mempercepat lajunya.
Tepat
ketika Kai sampai di depan gerbang bel berbunyi, Kai membuang nafas lega karena
dia tidak terlambat. Kai segera berlari menuju kelasnya.
“Kai
annyeong!” beberapa gadis terlihat menyapa Kai dengan riang, meskipun kai
dengan jelas tak membalas salamnya.
“Aku
heran, bahkan ketika kau seburuk ini, para gadis itu tak berhenti memujimu!”
kata Baekhyun yang hanya di balas cengiran oleh Kai. Kai sampai di kelasnya, dia
segera duduk di tempatnya. Pelajaran pertama berhasil dilewati Kai tanpa tidur,
tapi di pelajaran kedua Kai menyerah dan membiarkan dirinya tidur.
“Kai!
Kai!” seseorang mengguncang tubuh Kai, Kai sadar begitu melihat Krystal di
depannya.
“Oh,
Krystal? Ada apa?” tanya Kai seraya mengucek matanya.
“Berhenti
tidur! Ini tugas yang harus kau kerjakan! Kumpulkan besok lusa, aku tidak mau
tau lusa sudah harus kau serahkan padaku!” kata Krystal kemudian berlalu dan
kembali ke bangkunya.
“Aku
akan melakukannya dengan baik!” kata Kai dan tidak di hiraukan oleh Krystal.
“Aku
tidak mengerti apa yang istimewa dari Jung Krystal itu. Apa yang membuatmu
jatuh cinta pada gadis galak seperti itu?” Baekhyun yang duduk di sampingnya
bertanya.
“Dia
cantik, kau lihat kan?” Kai berdelik sebal pada Baekhyun.
“Kau
belum bertemu pacarku, dia jauh lebih cantik dari Jung itu.” kata Baekhyun
seraya melihat Krystal, “Ya! Kapan kau akan menemuinya? Kau sudah berjanji!”
“Aku
tau, pulang sekolah nanti!” jawab Kai dan kembali tidur.
Kai
mengayuh sepedanya pelan, Baekhyun seperti bos duduk di belakang boncengan
sepeda Kai. Kai menikmati angin lembut yang berhembus sore itu.
“Bagaimana
kau kenal dengan pacarmu itu hyung, dia kan berbeda sekolah denganmu?” tanya
Kai menghilangkan kebisuan di antara mereka.
“Dulu
kita berada di sekolah dasar yang sama. Dia itu hoobae yang sangat cantik dan
lucu. Dan aku menyatakan perasaanku ketika dia tahun pertama di SMA.” Jelas
Baekhyun seraya membayangkan wajah Jiyoung dalam pikirannya.
“Oh,
siapa namannya hyung? Kang...”
“Kang
Jiyoung! Kau akan melihatnya sebentar lagi, dia sangat cantik.” Kata Baekhyun
bangga.
“Bagaimana
pertemuan terakhirmu sebelum kau mati hyung?” tanya Kai lagi. Kai merasa
pukulan dingin di punggungnya. “Ouch! Bagaimana bisa kau menyentuhku?”
“Aku
sudah berlatih semalaman, tapi hanya kau yang bisa ku sentuh.” Baekhyun melihat
tangannya sendiri, merasa berhasil dengan usahanya. “Aku bertengkar ketika
kecelakaan itu merenggut nyawaku.”
“Itu
benar-benar akhir yang buruk.” Kata Kai prihatin, “Eh, bukankah ini
sekolahnya?” Kai berhenti di depan gerbang sekolah Jiyoung.
“Tunggu
saja, kau cari saja gadis cantik berambut lurus, hmm tingginya kira-kira 168
sampai 170 cm.” Baekhyun memerhatikan setiap gadis yang keluar.
“Beri
tau aku jika kau menemukannya.” Kai tidak berusaha mencari Jiyoung, karena bagi
Kai Krystallah gadis paling cantik di dunia ini. Yah meskipun sikapnya sedikit
kasar dan Krystal tidak pernah menyukai Kai, Kai masih setia menunggunya.
“Hei
hitam yang itu! Kau lihat, gadis cantik itu!” Kai mengikuti arah tangan Kai
yang menunjuk seorang gadis berambut lurus, rambutnya yang terurai tertiup
angin, gadis itu berponi membuatnya terlihat semakin manis.
“Panggil dia! Oh, aku sangat merindukannya.”
Kata Baekhyun. Kai melihat Jiyoung berpamitan pada teman-temannya, dia senyum
dengan begitu manisnya membuat Kai lupa jika dia harus memanggil gadis itu.
“Kkamjong,
panggil dia!” bentak Baekhyun membuat Kai sadar dari lamunannya.
“Jiyoung!
Kang Jiyoung!” teriak Kai mencoba mengalahkan keramaian disana. Kai bisa
melihat Jiyoung menoleh kesana kemari mencari siapa orang yang memanggil
namanya.
“Disini!
Kang Jiyoung!” Kai mengayuh sepedanya agar dia lebih dekat dengan Jiyoung,
tangan kanannya bertahan pada setir sepeda sedangkan tangan kirinya melambai.
Dan yes, Jiyoung sudah melihatnya, kening gadis itu berkerut.
“Apa
benar kau memanggilku?” tanya Jiyoung dengan lembut dan sopan. Oh Tuhan demi
apa, dia sangat berbeda dengan Krystal yang begitu kasar padanya.
“Iya
aku yang memanggilmu.” Jawab Kai, dia berhenti tepat di depan Jiyoung.
“Maaf,
tapi apa kau mengenalku? Oh tidak, apa kita saling kenal atau pernah bertemu
sebelumnya?” tanya Jiyoung penuh hati-hati.
“Tidak,
kau tidak mengenalku, kita tidak saling kenal dan kita tidak pernah bertemu.”
Jawab Kai cepat, “Bisa kita kesana, disini sangat ramai.” Kai mengajak Jiyoung
untuk berjalan beberapa meter dari gerbang sekolah. Kai menuntun sepedanya dan
berjalan di samping Jiyoung.
“Disini
sudah tidak ramai.” Kata Jiyoung akhirnya.
“Oh
ya, kau benar.” Kai tiba-tiba menjadi bingung. Dia mencari Baekhyun di
sekitarnya, tapi dia tidak bisa menemukannya.
“Sebenarnya
apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Jiyoung heran melihat Kai yang mulai
berkeringat.
“Aa,,
hmm.. Perkenalkan, aku Kim Jongin, tapi kau bisa memanggilku Kai.” Kai
mengulurkan tanganya untuk bersalaman. Jiyoung melihatnya sejenak kemudian
membalas uluran tangan Kai.
“Aku
Kang Jiyoung.” Balas Jiyoung. Kai bingung, bagaimana bisa Baekhyun menghilang
seperti ini. Apa yang harus dia lakukan dengan pacar Baekhyun ini. “Maaf Kim
Jongin, hmm Kai, tapi jika kau tidak ada sesuatu untuk kau bicarakan, aku harus
segera pulang.”
“Benar,
kau harus segera pulang.” Kata Kai bodoh, Jiyoung makin tidak mengerti dengan
namja di depannya ini.
“Baiklah
aku pulang.” Jiyoung mulai berjalan menjauh, sebenarnya sangat mudah untuk Kai
mengejarnya tapi entah mengapa dia merasa kakinya terpaku di tanah. Kemudian
otaknya menyuruhnya untuk berteriak sebelum Jiyoung makin jauh.
“Kang
Jiyoung!” Jiyoung menoleh, “Aku Byun Baekhyun, ah tidak, aku mengenal Byun
Baekhyun!” kata Kai membuat Jiyoung tersenyum, terpaksa?
“Kau
teman Bacon? Salam kenal Kai!” Jiyoung melambai kemudian kembali meneruskan
jalannya.
***
“Sebenarnya
kemana kau tadi siang? Kau membuatku bodoh di depan Kang Jiyoung!” Kai marah
pada Baekhyun yang baru muncul malam itu.
“Hei,
dimana Kai yang cool, yang selalu bisa memahami situasi di depan gadis?
Bukankah kau populer? Hanya bertemu Jiyoung saja kau sudah tumbang.” Baekhyun
terlihat senang melihat Kai salah tingkah. “Bagaimana dia, cantik kan? Aku
sudah bilang pacarku itu memang cantik!”
“Aku
heran bagaimana bisa dia mau denganmu!” kata Kai.
“Aku
tampan, ramah, lucu dan baik. Bukan sepertimu yang cool, sesekali memberi
fanservice pada orang yang menyukaimu, tapi gagal dalam urusan cintamu sendiri.
Jung Krystal itu, dia terus menolakmu kan?” Baekhyun menertawakan Kai.
“Sudahlah,
aku ngantuk. Biarkan aku tidur dan berhenti menggangguku!”
“Hei,
kerjakan tugas dari Jung itu!” Baekhyun memperingatkan.
“Besok
aku akan menyelesaikannya.” Kai sudah menghilang di balik selimutnya.
Pagi
itu Kai bangun tanpa harus di bangunkan oleh kebisingan Baekhyun. Entah mengapa
Kai jadi semangat untuk berangkat ke sekolah. Bukan untuk bertemu Krystal, tapi
Kai ingin segera menyelesaikan sekolahnya, dan pulang sekolah nanti dia akan
menemui Jiyoung lagi.
Kai
menyisir rambutnya dengan baik, memakai sedikit parfum kemudian segera keluar
untuk mengambil sepedanya. Tinggal sendiri di apartemen membuat Kai tidak
pernah sarapan.
“Ada
apa denganmu?” tanya Baekhyun heran dengan perubahan Kai.
“Nanti
kita mengunjungi Jiyoung lagi? Apa ada yang ingin kau katakan padanya?” tanya
Kai ceria.
“Banyak
yang ingin aku katakan padanya.” Jawab Baekhyun terlihat berpikir.
“Tapi
bisakah kau tidak menghilang seperti kemarin?” tanya Kai, dia tidak tahu kemana
Baekhyun kemarin.
“Aku
juga bingung, ketika aku makin dekat dengan Jiyoung aku merasa semakin lemah.
Aku memanggilmu tapi sepertinya kau tidak melihat dan mendengarku.” Jelas
Baekhyun, terdengar dari suaranya dia sangat sedih.
“Sudahlah
hyung, setidaknya kau bisa melihatnya kan.” Kai mencoba menghibur Baekhyun.
Kai
terus menerus melihat jam dinding di kelas, kenapa jarum pendek itu tak segera
menunjukkan angka tiga? Krystal menyadari Kai terlihat gelisah.
“Ya!
Sebenarnya ada apa denganmu?” Krystal bertanya pada Kai yang duduk tepat di
belakangnya.
“Aku
menunggu bel pulang.” Jawab Kai singkat, “Ayolah, tinggal sepuluh menit lagi.”
“Kau
sudah gila? Aku pikir kau paling bahagia berada di sekolah karena bisa bertemu
denganku.” Kata Krystal seenaknya membuat Baekhyun memberi gesture ingin
muntah. Kai tak menghiraukannya.
Kriiiing!!!!
Siang
itu, Kai menjadi orang pertama yang keluar kelas.
“Ajak
dia makan ice cream siang ini. Aku berjanji mengajaknya makan ice cream sebelum
kecelakaan.” Kata Baekhyun dalam perjalanan mereka menuju sekolah Jiyoung.
“Untung
cuacanya mendukung, aku juga ingin ice cream.”
“Jiyoung
suka ice cream stoberi, dan aku suka coklat. Kapan terakhir kali aku
melakukannya bersama? Oh, aku rasa itu sudah sangat lama.” Baekhyun mengingat
memori indahnya bersama Jiyoung.
“Hei
hei, kita terlambat. Mana Jiyoung? Aku tidak bisa melihatnya!” Kai mencari
sosok Jiyoung, dan Baekhyun dengan gampang menemukannya.
“Disana!
Dia selalu menungguku disana selama ini.” Kai bisa melihat Jiyoung berdiri tak
jauh dari gerbang. Jiyoung terlihat menunggu seseorang, namun kemudian raut
wajahnya jadi sedih dan Jiyoung mulai melangkah. Baekhyun merasa, Jiyoung
menunggunya.
“Kang
Jiyoung!” teriak Kai. Jiyoung menatap Kai dengan pandangan penuh tanya.
“Kai?”
Kai tersenyum menyadari Jiyoung mengingat namanya.
“Aku
ingin mengajakmu membeli ice cream, naiklah!” Kai menyuruh Jiyoung untuk naik
pada boncengan sepedanya. Jiyoung menatapnya ragu.
“Tapi...”
“Kau
sudah lama tidak makan ice cream kan? Ayo, ice cream stoberi menunggumu!” Kai
mengedikkan matanya, Jiyoung mulai maju mendekat pada Kai.
“Karena
kau teman Bacon, aku percaya padamu.” Jiyoung dengan manis duduk di boncengan
sepeda Kai, tangannya dengan manis berada di pangkuannya, tas ransel Jiyoung
tergantung nyaman di pundaknya. Kai mengayuh sepedanya dengan bersemangat.
“Sudah
sampai!” Kai menghentikan sepedanya tepat di depan kedai ice cream, Baekhyun
sudah memberitahunya dimana tempat dia biasa membeli ice cream dengan Jiyoung.
Sejenak Jiyoung terpaku disana, dia ingat bagaimana sikap manis Baekhyun
padanya ketika Baekhyun mengajaknya kesana. “Ayo Jiyoung!” Kai menyadarkan
lamunan Jiyoung.
“Ice
cream rasa stoberi dan coklat, masing-masing satu.” Kata Kai, kemudian Kai
mengajak Jiyoung untuk duduk disana.
“Hmm,
maaf Kai, apa kau teman sekolah Bacon? Kenapa Bacon tidak pernah cerita
padaku?” tanya Jiyoung lembut, gadis ini, bagaimana bisa dia selembut itu?
“Aku
adik kelasnya, kau dan aku satu angkatan.” Jelas Kai, “Aku belum lama
mengenalnya.”
“Oh
begitu.” Hanya itu yang keluar dari mulut Jiyoung, Kai memerhatikan Jiyoung
yang terlihat mengingat memorinya bersama Baekhyun. Kai jadi ingat, bagaimana
Baekhyun sekarang? Melihat kekasihnya sedih seperti itu?
“Ice
cream stoberi dan ice cream coklat.” Pelayan memberi mereka ice cream.
“Bacon
mengajakku kesini sebelum akhirnya dia pergi.” Kata Jiyoung menatap ice cream
di depannya. Kai bisa merasakan rasa sakit Jiyoung, dan dia bisa melihat mata
Jiyoung berkaca-kaca.
“Makanlah,
anggaplah Baekhyun hyung yang mengajakmu kesini.” Kata Kai, dia tidak tahu
harus bagaimana menghibur Jiyoung.
“Gomawo,
Kai...” kata Jiyoung, kemudian dia mulai memasukkan sendok demi sendok ice
cream dalam mulutnya.
“Jadi
Bacon itu panggilan sayang Jiyoung untukmu?” tanya Kai malam itu. Entah mengapa
topik tentang Jiyoung seribu kali lebih menarik kali ini, padahal sebelumnya
Kai tidak pernah benar-benar mendengar celotehan Baekhyun tentang Jiyoung.
“Ya,
dia selalu memanggilku Bacon.” Baekhyun duduk di sofa ruang tv Kai, “Ya!
Tugasmu! Jung itu bisa marah padamu.”
“Aku
malas hyung. Aku tidak bisa mengerjakannya.” Kai berniat menyalakan tv sebelum Baekhyun berteriak padanya.
“CEPAT
KERJAKAN SEKARANG! DASAR PEMALAS!” dengan satu gerakan Kai segera mengambil tas
sekolahnya. Membuka buku dan mulai mengerjakan tugas kelompoknya bersama
Krystal.
“Aku
bahkan tidak mengerti apa arti semua ini.” Kai mencoret bukunya asal.
“Aku
tetap heran, mengapa banyak gadis yang menyukaimu? Pelajaran seperti ini saja
kau tidak bisa.” Baekhyun mencoba membantu Kai mengerjakan tugasnya. Namun sama
dengan Kai, Baekhyun di buat bingung pada akhirnya.
“Apa
ku bilang, ini sulit.” Kai melempar penanya asal.
“Jiyoung
sangat pandai dalam hal seperti ini. Setidaknya lima soal bisa ku selesaikan.”
Kata Baekhyun melihat ngeri pada Kai yang merebahkan tubuhnya di lantai.
“Apa
aku harus meminta bantuan Jiyoung.” Kai mengambil ponselnya, mencari kontak
Jiyoung.
“Jangan
mengganggunya, ini masih waktunya dia belajar. Kau bisa menghubunginya jam 8.”
Jelas Baekhyun santai. Kai ingat, Baekhyun itu pacar Jiyoung, ya setidaknya
pacar sebelum maut memisahkan mereka.
“Aku
sudah tau kau pasti tidak menyelesaikannya!” Krystal marah pada hasil kerja
Kai.
“Aku
sudah mengerjakan ini sebisaku, lagipula anggota kita ada empat!” bela Kai,
Baekhyun hanya tertawa melihat itu.
“Anggota
kita ada empat dan aku hanya memberimu sepuluh soal dari seratus!”
“Baiklah,
aku akan mengerjakannya nanti.” Kai merebut bukunya dengan kasar, Krystal
terlihat tak percaya dengan apa yang Kai lakukan.
“Tugas
ini di kumpulkan besok pagi!” Krystal meninggalkannya dan memilih untuk keluar
kelas.
“Sebaiknya
kau meminta bantuan Jiyoungku pulang sekolah nanti.” Baekhyun memberi saran dan
membuat Kai tersenyum. Dia akan bertemu Jiyoung pulang sekolah nanti.
“Kau
harus menghitung ulang yang ini, ini salah.” Jelas Jiyoung dengan sabar. Kai
mengajak Jiyoung ke apartemennya. Kai cukup hebat bisa membujuk Jiyoung untuk
mau ikut ke apartemennya, meskipun mereka harus bertengkar dulu di depan
gerbang sekolah Jiyoung.
“Seperti
ini Jing?” tanya Kai, Jiyoung memeriksanya.
“Kau
lupa mengalikannya.” Kata Jiyoung dengan senyum.
“Benarkah?
Ah iya, aku lupa mengalikannya.” Kai mengerjakan tugasnya sesuai dengan
tuntunan Jiyoung. Dan soal matematika yang rumit itu bisa selesai dalam waktu
kurang dari dua jam dengan Jiyoung di sampingnya.
“Jiyoung,
apa kau lapar?” tanya Kai.
“Aku
tidak yakin kau punya makanan.” Jawab Jiyoung.
“Hehe,
kau bisa memasak ramen kan? Bantu aku memasaknya!” Kai mengajak Jiyoung untuk
pergi ke dapur. Kai tidak menyangka Jiyoung terlihat sangat terlatih dan
terbiasa di dapur. Kai meminta Jiyoung membantunya tadi, tapi keyataannya
sekarang, Kai lah yang membantu Jiyoung. Mengambil air, mangkuk, dan hal-hal
kecil yang Jiyoung minta.
“Coba
dulu, apa ini sudah enak?” Jiyoung mengambil sesendok kuah, meniupnya kemudian
menyuapinya pada Kai.
“Hmm.
Ini enak, sangat enak!” Kai berkata bahagia.
“Kau
tidak perlu berlebihan.” Kata Jiyoung disusul tawa. Kai berpikir, betapa
beruntunganya Baekhyun bisa memiliki seseorang seperti Jiyoung. Perasaan
sukanya semakin kuat, berbeda dengan perasaannya pada Krystal. Dia begitu ingin
memiliki Krystal, tapi Jiyoung, dia lebih ingin menjaga dan menyayangi gadis
ini semampunya.
“Kita
makan dimana?” tanya Jiyoung membuyarkan lamunan Kai.
“Oh,
di meja makan. Ayo biar aku yang membawanya.” Kai membawa ramen dan mangkuk.
Keduanya menikmati ramen buatan Jiyoung. Tanpa mereka sadari hari sudah gelap
di luar sana.
“Kai,
ini sudah waktunya aku pulang.” Kata Jiyoung.
“Aku
akan mengantarmu. Tunggu sebentar, kau harus memakai jaket.” Kai berlari ke
kamarnya dan kembali dengan jaket.
“Kau
bisa mengantarku ke halte terdekat.” Kata Jiyoung seraya memakai sepatunya.
“Tidak
tidak tidak, aku akan mengantarmu. Aku juga bisa meminta maaf pada orang tuamu
karena membuatmu pulang terlambat.” Kata Kai menunggu Jiyoung memasang
sepatunya.
“Gomawo
Kai!” kata Jiyoung ramah.
“Hei
apa yang kau lakukan? Pakai jaketmu dengan benar!” Kai memakaikan topi jaket
itu di kepala Jiyoung, merapikan poninya sekilas dan mengajaknya untuk keluar.
Satu lagi, dia tidak akan pernah bisa merapikan poni Krystal karena memang
Krystal tidak pernah memakai potongan poni.
***
Kai
berangkat lebih pagi esoknya, dia tidak mau Krystal berceramah karena tugasnya.
Krystal tidak bisa berkata apa-apa ketika Kai menyerahkan tugasnya dengan
sempurna. Sebenarnya Krystal merasa kehilangan sosok Kai yang menyukainya. Apa
benar seperti gosip yang beredar bahwa Kai sudah punya pacar?
“Sudah
kan? Aku pergi!” Kai meninggalkan Krystal di depan ruang guru. Kemudian
seseorang menahan Kai dan dengan wajah khawatir dia bertanya.
“Oppa,
benarkah kau sudah punya pacar? Temanku selalu melihatmu ke Paran highschool
setiap pulang sekolah.” Kai menatap gadis itu sesaat, Krystal menajamkan
telinganya ingin mendengar jawaban Kai.
“Kalau
benar memangnya kenapa?” Kai balik bertanya kemudian meninggalkan gadis dan
Krystal yang masih tercengang mendengar jawaban Kai.
“Malam
itu aku betengkar dengan Jiyoung.” Baekhyun mulai bercerita seperti biasanya,
Kai mendengarkannya seraya tiduran di ranjangnya.
“Apa
yang membuat kalian bertengkar?”
“Hmm,
aku membentaknya. Jiyoung marah padaku karena dia mendengar aku berselingkuh
dengan Jieun – kau tau Jieun kan?”
“Lee
Jieun? Ya aku tau dia.” Jawab Kai.
“Padahal
aku hanya berteman dengan Jieun, Jongdae menyukainya sejak lama, jadi aku
membantunya untuk dekat dengan Jieun. Tapi Jiyoung malah mendengar gosip yang
tidak benar di sekolahnya.” Kai mendengarkan dengan seksama.
“Kau
tau sendirikan, kita berbeda sekolah, jadi sangat sulit menjelaskannya pada
Jiyoung. Karena kesal, malam itu aku membentaknya dan membuat Jiyoung
menangis.” Kai meresa bantal yang dia peluk, dia merasa kesal pada Baekhyun
membuat Jiyoung menangis.
“Aku
memintanya untuk berhenti menangis. Tapi Jiyoung justru masuk dalam kamarnya,
aku yang hanya berstatus sebagai pacarnya tentu saja tidak diijinkan masuk
kesana oleh appanya.
“Aku
mencoba membujuk ommanya agar membuat Jiyoung keluar, tapi gagal. Yang ada
appanya menyuruhku pulang karena itu sudah malam dan Jiyoung butuh istirahat.
Aku kesal dengan sikap Jiyoung waktu itu. Besoknya aku tidak menjemput Jiyoung
untuk berangkat sekolah bersama. Dan aku menyesal, karena seharusnya itu
terakhir kalianya aku bisa memboncengnya.
“Aku
menceritakan kejadian semalam pada Jongdae dan Jieun. Alhasil mereka memarahiku
habis-habisan. Mereka bilang ini salahku dan aku harus segera minta maaf pada
Jiyoung. Pulang sekolah, aku berencana memberi kejutan pada Jiyoung. Aku sudah
menyiapkan sebuah kado untuknya. Aku membelikannya sebuah kalung sebagai
permintaan maaf.
“Setelah
mendapat kalung yang cocok untuk Jiyoung. Kecelakaan itu menimpaku, dan
akhirnya aku benar-benar memberi Jiyoung kejutan dengan kematianku.” Baekhyun
mengakhiri ceritanya, Kai masih termenung.
“Ceritamu
benar-benar menyedihkan. Itu bukan akhir yang bagus.” Kata Kai lirih.
“Kalung
itu ada di rumahku. Aku minta padamu, ambil kalung itu besok dan berikan pada
Jiyoung. Katakan aku sangat mencintainya dan aku minta maaf atas kejadian itu.”
kata Baekhyun. Kai sudah semakin dekat Jiyoung, dia sudah menjadi pengganti
Baekhyun selama ini. Yah meskipun Baekhyun juga ikut berpikir tentang semua
itu, Kai merasa Jiyoung miliknya. Bukan Baekhyun, Baekhyun hanya masa lalu
Jiyoung.
“Aku
merasa waktuku sudah tidak banyak.” Perkataan Baekhyun membuat Kai menatapnya.
“Apa
maksudmu hyung?” tanya Kai.
“Jemput
dia untuk berangkat sekolah besok.” Kata Baekhyun dan Kai hanya mengiyakan.
“Jiyoung!
Temanmu sudah menunggu!” Jiyoung heran karena dia sama sekali tidak berencana
berangkat bersama Sulli ataupun Suzy. Jiyoung segera keluar dan mendapati Kai
dengan sepedanya sudah menunggu disana.
“Selamat
pagi Jing! Ayo berangkat atau kau akan terlambat!” kata Kai dengan senyumnya.
“Kenapa
tidak bilang kau akan menjemputku?” Jiyoung segera duduk manis disana.
“Baekhyun
hyung tidak menjemputmu waktu itu, dia meminta maaf. Kau mau memaafkannya kan
Jing?”
“Aku
tidak pernah marah padanya.” Jawab Jiyoung singkat.
Jiyoung
melambai pada Kai ketika Kai berangkat ke sekolahnya. Tugas mengantar Jiyoung
sudah Kai selesaikan. Selanjutnya apa lagi?
“Belajarlah
dengan baik!” kata Baekhyun ketika Kai sudah sampai di sekolahnya. Hari itu
seakan berjalan begitu lama seperti biasanya. Begitu bel berbunyi, Kai segera
keluar dan mengambil sepedanya. Dia mengayuhnya dengan cepat menuju rumah
Baekhyun.
Kai
meminta ijin pada omma Baekhyun untuk mengambil sesuatu di kamar Baekhyun.
Untung saja wajah Kai bukan seperti penjahat, jadi ommanya mempercayainya dan
mempersilahkan Kai masuk. Begitu Kai masuk dalam kamar Baekhyun, dia bisa
melihat foto Baekhyun dan Jiyoung terpajang dimana-mana. Kai sedikit merasa iri
akan itu. Baekhyun hanya tersenyum melihat Kai.
“Buka
laci ini, kalungnya ada disini.” Kata Baekhyun menunjuk meja belajarnya. Kai
segera mengambil kotak beludru kecil itu.
“Setelah
ini, apa kau akan benar-benar pergi?” tanya Kai.
“Ini
yang terakhir. Sampaikan semua pesan yang sudah aku katakan padamu. Dan setelah
ini, aku serahkan Jiyoung padamu. Jaga dia baik-baik.” Kai terbelalak mendengar
Baekhyun.
“Hyung...”
“Aku
tau kau menyukainya. Dan aku rasa kau baik untuk Jiyoung. Jaga dia untukku.”
Kata Baekhyun.
“Apa
ada yang ingin kau lakukan lagi dengan Jiyoung?”
“Aku
ingin memeluknya!” kata Baekhyun, tidak begitu bersemangat.
“Kau
hanya tinggal memeluknya kan!”
“Bodoh,
tubuhku bahkan transparan bagaimana bisa aku memeluknya?” Kai bingung harus
bereaksi seperti apa. Apa dia harus tertawa mendengar lelucon Baekhyun, tapi
hatinya teriris mendengar Baekhyun yang terlihat kecewa tak bisa memeluk
kekasihnya itu.
“Tidak
bisakah kau masuk kesini? Ketubuhku?” tanya Kai, Baekhyun terlihat berpikir
sejenak.
“Biar
aku coba!”
“Tuan
Putri! Kau sudah menunggu?” Jiyoung merasa ada yang berbeda dengan Kai. Kenapa
dia terlihat dan terdengar seperti, Baekhyun?
“Bacon?”
tanya Jiyoung ragu. Kai tersenyum penuh arti.
“Kau
benar-benar mengenalku dengan baik.” Kai tersenyum, Jiyoung menghambur dalam
pelukannya. “Naiklah!” Baekhyun, yang beraga Kai, mengajak Jiyoung menuju taman
pinggir kota. Jiyoung selalu suka menenangkan pikiran disana. Kai mengajaknya
duduk di rumput.
“Aku
minta maaf untuk malam itu.”
“Kau
tak perlu minta maaf, itu juga salahku.” Jiyoung bersandar pada bahu Kai.
“Kau
tau kan aku sangat mencintaimu, aku benar-benar tidak pernah berpaling darimu.
Dan sebenarnya aku ingin memberimu ini waktu itu.” Kai mengeluarkan kotak
beludru itu. Membukanya, memperlihatkan kalung berhiasan hati. “Biar aku
memakaikannya untukmu.” Jiyoung mengangkat rambutnya ke atas sementara Kai
memakaikan kalung itu di leher Jiyoung.
“Aku
mencintaimu Jing, maaf aku harus meninggalkanmu secepat ini.” Kai yang berjiwa
Baekhyun memeluknya, Jiyoung mulai menangis.
“Berjanjilah
jangan menangis lagi karenaku. Kau harus bahagia, Kai akan selalu ada untukmu.”
“Aku
harus pergi Jing.” Baekhyun mengecup kening Jiyoung untuk terakhir kalinya,
meskipun dengan raga Kai, tapi Baekhyun sudah merasa bersyukur bisa memeluk
gadisnya itu. Jiyoung merasa tubuh Kai makin menghangat, Baekhyun benar-benar
sudah pergi.
“Jiyoung-ah!”
panggil Kai pada Jiyoung yang masih menangis.
“Berhentilah
menangis!” Kai menghapus airmata Jiyoung, “Baekhyun hyung sangat mencintaimu. Sama
seperti aku mencintaimu.” Kai menatap mata Jiyoung dalam. Kai memperdekat jarak
di antara mereka, Kai menyentuh bibir Jiyoung lembut. Tanpa ragu Jiyoung
membalasnya.
“Aku
rasa aku juga mencintaimu. Bukan karena Bacon, tapi aku mencintaimu, dirimu
sendiri. Kai, Kim Jongin. Ya aku mencintaimu. Aku tau kau berbeda dengan Bacon,
Bacon lebih banyak bicara dan kau lebih manja. Aku mencintai dirimu, bukan
karena Bacon.” Kata Jiyoung setelah dia melepas ciumannya.
“Aku
minta maaf padamu karena aku tidak akan bisa melupakan Bacon. Tapi percayalah
padaku akan selalu mencintaimu, Kai.” Jiyoung kembali memeluk Kai. Kai
menghirup aroma Jiyoung, dia merasa amat berterima kasih pada Baekhyun sudah
mempercayakan Jiyoung padanya.
[A/N]: Yehet!Otthae otthae? Cukup susah mikir ending dari fic ini. Maaf kalo endingnya rada gaje gitu. Berencana mau bikin sequelnya, tapi gak tau kapan bisa updatenya. Hope you like it readers. Jangan lupan comment. bow.
Ngambang akhirnya haha XD , But Nice , buat sequelnya!!
BalasHapushehe. nanti bakal di perjelas di sequel.
Hapusyeah saya suka loveline dan tokoh2nya!!! XD dan zombret saya jadi pengen baca fanfic JIEUNJONGDAE!!!
BalasHapusBaekainya lucu, tp ttp saya lebih suka the Kim Jongbros kalo kai musti punya kakak atau apapun itu ya cuma Kim JongdaeXD tp ini baguslah... This fic end just like my thought XD
Ooooooh!!! So sad yet so interesting at the same time! I almost wished Baek didn't have to go, but then... it won't be right for KaiJing to manifest.
BalasHapusAnywho, a fantastic fic, author. I realise that you like to include death in your stories. ^^ Very unique, even though I dislike separation or reading about it. X(
Here's waiting for more fics from you! You have a fan right here. :)
oohhh. sweet kak! aku suka bgt. aku kira baekhyun bakalan kembali jadi manusia/? atau gak di bakalan marah ke kai karna kai suka jiyoung. ternyata gak haha baekhyun baik bgt. yey finally nya kai sama jiyoung hahaha. ^^
BalasHapusannyeoong.. aku reader baru disini '-')/
BalasHapussebagai penikmat(?) ff fantasy,, aku suka banget ff ini!!
ceritanya bagus, alurnya ga ribet, feel nya dapet banget ><
dari awal sampe akhir baca, air mata netes terus hiks :" KaiJing huwee!! Baekhyun nya yaampun.. nyesek banget kayaknya. kisah kisahnya di masa lalu nya romantis banget.. unyu TT.TT buat SEQUEL nya harus!! #maksa
segini aja kayaknya '-') aku juga bakal ngejelajahin ff di blog ini sampe mentok #kalo bisa '-')9
Aku suka ff ini,,,,kangen juga ama BaekJing couple,,,,kasian si baekhyun,dia cinta sampe mati ama jiyoung...sedih lah kalo jadi jiyoung,pasti dia nyesel,,,,,Kaaaaaai,lucu karakter dia,cepet betul dia berpaling dari krystal ke jiyoung,,,,
BalasHapusiya terimakasih....
Hapustunggu sequelnya ya,,, rencana bakal ada sequel ini. tapi entah kapan bakal di post...
Seru banget author!!! Kaijing daebak^^
BalasHapus