Title: Vampire Detected
Cast: Kim Jongin a.k.a Kai | Kang Jiyoung | Oh Sehun | Byun Baekhyun | Kim Junmyeon a.k.a Suho | Jung Krystal | Choi Sulli | Bae Suzy | Lee Jieun | Xi Luhan | Wu Yifan a.k.a Kris etc
Pairing: KaiJiyoung | Sehun Jiyoung | other
Genre: Romance | Fantasy | Horror
Lenght: Series
Author: YRP
“Pergi!!! Jongin-ah, bawa dia
pergi!” Jiyoung menenggelamkan wajahnya di dada Kai. Kai masih menatap Jieun
yang juga menatapnya dengan tajam.
“Kau,
Jieun noona?” Kai meyakinkan dirinya bahwa yang dia lihat benar, “Untuk apa kau
mengganggu Jiyoung?”
“Aku
tidak mengganggunya Kai, aku ingin membantunya.” Kata Jieun lirih, dia melihat
boneka voodoo yang ada di atas ranjang.
“Jongin-ah,
aku takut!” Jiyoung memeluk Kai erat.
“Gadis
ini menjadi terlalu dekat dengan voodoo. Ini tidak baik!” Jieun mengambil
boneka voodoo itu, memerhatikan boneka itu. “Semoga ini bonekamu Kai!” Jieun
menyimpan boneka itu dalam tas kecil yang dia bawa.
“Noona,
untuk apa kau kembali?” Kai benar-benar tidak mengerti dengan situasi itu.
“Gadis
ini yang membuatku kembali.” Tepat ketika Jieun berkata, seseorang sudah
mendobrak paksa pintu kamar Jiyoung. Seketika Jieun melakukan gerakan cepat,
membuka jendela kamar dan hilang entah kemana.
“Jiyoung!”
Sehun dengan jelas melihat Jiyoung berada dalam pelukan Kai.
“Sehun-ah!”
Jiyoung mengangkat wajahnya, Sehun segera menariknya untuk menjauh dari Kai.
Sehun mendorong Kai dengan kasar.
“Kau
baik-baik saja?”
“Aku
takut Sehun-ah, aku takut!” Jiyoung merasa pelukan Sehun jauh berbeda dengan
Kai. pelukan Sehun terasa dingin, bukan pelukan hangat seperti yang dimiliki
Kai.
“Dia
benar-benar kembali?” Kris tidak bisa percaya dengan apa yang sudah di katakan
Suho.
“Sehun
sudah bilang padamu kan? Kau tau Sehun bisa membaca pikiran, kenapa kau begitu
bodoh tidak mendengar perkataan Sehun!” kata Suho terlihat kesal.
“Aku
masih menganggapnya terlalu memakai perasaan.” Kris meneguk gelas yang berisi
darah kental, “Kau tau kan, Sehun benar-benar menyukai Jiyoung itu.”
“Tenang
saja, aku yakin Sehun bisa melakukannya.” Suho membuka jendela ruang tengah,
matahari sudah tinggi. Hari itu hari minggu, dia tidak pergi ke sekolah.
“Bagaimana
Jung Krystal itu? Kapan kau akan melakukannya?” tanya Kris tanpa melihat Suho.
“Secepatnya.”
Jawab Suho cepat.
“Aku
tidak menyangka, kau punya tiga target sekaligus. Kau pasti akan menjadi
vampire yang kuat.!” Kris berkata di balas dengan senyum licik oleh Suho, Kris
tertawa seperti iblis.
“Jongin-ah,
kau bisa pulang sekarang.” kata Jiyoung lemah.
“Tidak,
aku akan pulang jika Luhan hyung sudah datang.” Kai menjawabnya tajam, dia bisa
mendengar Sehun mendengus.
“Ada
Sehun dan ajeoma disini. Kau tak perlu khawatir.” Jiyoung mencoba meyakinkan.
Kai tidak menghiraukannya, dia malah asik dengan ponselnya, menit berikutnya
Kai terlihat menghubungi seseorang.
“Aku
datang!” Sulli masuk dalam kamar Jiyoung yang luas, dia memandang Sehun dan Kai
bergantian takut mereka tiba-tiba saling menyerang.
“Sulli-ah!
Kau datang?” Jiyoung terlihat sedikit terhibur dengan kedatangan sahabatnya.
“Ya,
Kai yang menyuruhku datang.” Sulli melihat wajah Sehun sedingin es, “Jing, apa
kau sudah makan?” Sulli mencoba mengalihkan perhatiannya dan duduk di samping
Jiyoung.
“Kai,
aku harus bicara padamu!” Sehun bangkit dari posisi duduknya kemudian keluar
dari kamar Jiyoung. Kai segera bangkit dan mengikuti Sehun dalam diam. Sehun
mengajak Kai untuk mengobrol di luar rumah Jiyoung.
“Kau
menyukainya, benar?” tanya Sehun dengan senyum miringnya.
“Kau
takut? Kau takut Jiyoung juga menyukaiku kan?” Kai menekankan setiap katanya.
“Jika
itu terjadi, maka itu akan semakin sempurna.” Bisik Sehun dingin.
“Hei
kalian berdua! Apa yang kalian lakukan?” Kai menoleh, mendapati Luhan sudah
berdiri disana.
“Hyung,
kau sudah datang?” Kai bertanya basa-basi. Luhan memandang curiga keduanya,
Luhan terlihat sangat lelah pagi itu. “Hyung, jika kau sudah datang aku rasa
aku harus pulang.” Kai membungkuk pada Luhan, belum sempat Luhan menjawab Kai
sudah memilih berlari untuk menghindar dari itu.
Yang
ada di pikiran Kai saat ini adalah segera memberitahu apa dia lihat pada
Baekhyun, Baekhyun harus tau ini. Kai membuka pintu rumahnya dengan kasar
seraya memanggil nama saudara tirinya itu, namun tak ada jawaban dari Baekhyun.
“Baekhyun
hyung! Hyung!” Kai membuka pintu kamar Baekhyun mendapati Baekhyun sedang
tertidur di meja belajarnya. Kai bisa melihat beberapa foto Jieun di meja itu.
“Hyung bangun!”
Berulang
Kai mengguncang tubuh Baekhyun, tapi Baekhyun masih diam. Kai mencoba membuat
Baekhyun duduk agar bisa melihat wajahnya, bahkan untuk makhluk sepertinya
Baekhyun terlihat sangat lemah. Mengerti apa yang terjadi pada Baekhyun, Kai
segera berlari ke luar kamar menuju lemari es yang ada di dapur. Sial! Persediaan
darah untuk Baekhyun sudah habis. Tak kehabisan akal Kai mengambil pisau disana
dan segera kembali ke kamar.
“Hyung!
Bangunlah!” Kai masih berusaha membuat agar hyungnya itu tersadar. Apa sudah
lebih dari 24 jam Baekhyun tidak minum darah? Setau Kai, seorang vampire bisa
sangat lemah jika tidak minum lebih dari 24 jam. Bisa-bisa Baekhyun beku dan
tidak bisa hidup lagi, dan satu-satunya cara adalah membiarkan seseorang
memberikan seluruh darahnya untuk Baekhyun. Dan Kai tidak ingin hal itu sampai
terjadi.
“Hyung
bangunlah!” Kai mengiris tangannya, membiarkan darah mengucur darisana. Kai
meletakkan lukanya pada bibir Baekhyun, tangan satunya memastikan darah itu
bisa masuk dalam tenggorokan Baekhyun.
3
menit...
5
menit...
10
menit...
“Hyung...
Bangun..lah!” Kai mulai pucat, darahnya masih mengalir dengan deras.
“Hyung...”
Tubuh Kai sudah tidak sanggup membantu kakaknya itu, Kai jatuh tergeletak di
lantai. Kai masih bisa melihat Baekhyun disana, tetap tidak bergerak.
Kepala Kai
pusing... Kepalanya sangat sakit... Tapi dia harus membantu Baekhyun, semua ini
tidak ada artinya jika Baekhyun pergi...
“Baekhyun
hyung....”
“Jongin!
Jongin sadarlah!”
***
Sulli yakin
ada yang tidak beres dengan semua ini, ada sesuatu yang di sembunyikan dari
orang-orang yang berhubungan dengan Jiyoung. Sulli memerhatikan Jiyoung yang
duduk di sampingnya, dia tidak tertidur, tapi dengan jelas Sulli melihat mata
Jiyoung merah menahan kantuk.
Sulli melihat
sebuah voodoo yang ada di tangan Jiyoung, jelas! Jiyoung pasti sudah berbagi
jiwa dengan boneka itu, Jiyoung terlalu dekat dengannya. Sulli mengambil voodoo
itu, dan tepat ketika itu Sehun datang di kamar Jiyoung.
“Bisa kau
kemarikan voodoo itu!” kata Sehun, Sulli menoleh dan menatapnya ragu.
“Apa yang akan
kau lakukan dengan voodoo ini?” tanya Sulli, mencoba mencari jawaban dari
tatapn Sehun.
“Aku tau
boneka itu tak seharusnya ada di dekat Jiyoung.” Sehun mengambil voodoo itu
dari tangan Sulli.
“Jiyoung-ah,
aku harus pulang dulu. Aku yakin pasti hyungku pasti mencariku. Nanti aku akan
kembali.” Sehun berpamitan pada Jiyoung yang tersenyum lemah padanya. Sehun
mencium kening Jiyoung, berharap gadisnya itu baik-baik saja.
“Boleh aku
ikut, Sehun-ah?” tanya Jiyoung dengan senyum lemahnya. Sehun menatapnya
sejenak, kemudia sebuah senyum merekah di wajahnya.
***
Kai merasa
kepalanya sangat sakit, tapi dia memaksa matanya agar terbuka. Kai sedang tidur
di ranjang Baekhyun sekarang, selimut tebal menyelimuti tubuhnya, perban
membalut tangan kirinya. Dan akhirnya Kai sadar ada dua pasang mata menatapnya.
“Hyung...”
kata Kai lemah melihat Baekhyun menatapnya dengan tajam.
“Aku sudah
bilang padamu, jangan pernah memberi darahmu padaku.” Katanya tegas.
“Hanya itu
yang bisa aku lakukan.” Jawab Kai seraya memerhatikan gadis yang sekarang
menghampirinya dan duduk di ranjang.
“Jangan
dengarkan dia, dia pasti sudah beku jika tak mendapat darahmu.” Jieun berkata
lembut pada Kai, tapi di balik kelembutan itu kalimat barusan terdengar sangat,
dingin.
“Lee Jieun
noona?” tanya Kai, Jieun hanya mengangguk.
“Bisa kau
jelaskan padaku apa yang terjadi? Kenapa kau kembali jika ada orang yang akan
membunuhmu jika kau kembali? Kenapa kau ada di rumah Jiyoung? Kenapa kau
mengganggu Jiyoung?” Kai menyerang Jieun dengan semua pertanyaan yang sudah di
duga oleh Jieun.
“Aku tau kau
akan bertanya, jadi aku sudah menyiapkan jawaban.” Jieun melihat perban yang
menutup luka Kai, “Semua ini berawal dari salahku..”
“Hentikan!”
sentak Baekhyun menyadari Jieun akan memberi tahu apa saja pada Kai.
“Apa maksudmu
Baek?” Jieun tak mengerti dengan reaksi keras Baekhyun.
“Sebaiknya
kita bicarakan di luar, biarkan Kai istirahat.” Kata Baekhyun keras.
“Aku perlu tau
hyung. Jelaskan saja noona.” Kai memohon pada Jieun.
“Tidak
sekarang Kim Jongin!” bentak Baekhyun lagi, Jieun terlihat mengerutkan
keningnya.
“Tunggu Baek,
jangan bilang selama ini kau tak memberitahu Kai apapun! Jangan bilang kau tak
pernah memberi tau Kai yang sebenarnya terjadi!” Jieun berdiri sekarang,
menatap Baekhyun dengan kemarahannya.
“Jangan
libatkan Kai!”
“Sepintar apapun
kau menyembunyikannya dia akan tau! Sebesar apapun usahamu Kai pasti terlibat!
Sebuah kesalahan besar kau menyembunyikan semua ini dari Kai!” Jieun mendekat
ke arah Baekhyun, matanya menatap Baekhyun dnegan tajam.
“Semua pasti
bisa, jangan pernah libatkan adikku!”
“Kau tau
sekarang adikmu sudah terlibat! Gadis yang dia sukai juga jauh lebih dalam
terlibat dari masalah ini. Gadis itu dalam bahaya! Begitu juga dengan adikmu!
Semua sudah terjadi dan aku yakin Suho tidak akan tinggal diam lagi!” Jieun
memukul dada bidang Baekhyun dengan marah, setetes airmata jatuh dari matanya.
Jieun terlihat begitu marah dan kecewa pada Baekhyun.
“Aku tidak
ingin hal yang terjadi pada kita terjadi pada orang lain, apalagi itu adikmu!” Baekhyun
mendengar ada rasa sakit dari kalimat terakhir Jieun. Kai yang masih di ranjang
hanya memandang mereka beradu tak mengerti. Sedalam dan sesulit apa masalah
yang mereka dapat di masa lalu?
“Noona, kau
bisa ceritakan semua dari awal kan?” Kai sudah berdiri di belakang Jieun,
memegang pundaknya. “Noona, jelaskan semuanya.” Kata Kai seraya mengajak Jieun
untuk duduk di ranjang Baekhyun. Kai melihat ke arah Baekhyun, tidak ada
tatapan marah dari mata Kai. Kai tau, Baekhyun pasti juga menginginkan sesuatu
yang baik untuknya.
***
Krystal
tidak berhenti memerhatikan pantulan wajahnya dari cermin. Hari ini Suho akan
mengajak Krystal bekunjung ke rumahnya. Krystal mengenakan baju terbaiknya,
berdandan semanis mungkin. Hari ini pasti akan menjadi hari yang menyenangkan.
“Krystal!
temanmu sudah menunggu!” kakak perempuan Krystal berteriak dari laur kamarnya.
Sesegera mungkin Krystal keluar agar tak membuat Suho menunggu.
“Gomawo
eonni!” Krystal memeluk Jessica erat. Kakaknya hanya menatap heran, apa yang
terjadi pada Krystal? Begitupun Krystal, dia merasa ingin memeluk kakaknya itu
lebih lama. “Bilang pada appa dan omma aku tidak akan pulang malam!” Krystal
mencium pipi kakaknya dan membuat Jessica memukul kepala Krystal pelan.
“Dasar!”
Krystal
sudah berada di dalam mobil Suho menuju rumah Suho. Suho terlihat sangat tampan
seperti biasanya. Krystal selalu membanggakan dirinya sendiri karena bisa
menjadi pacar Suho. Kemudian Krystal mempunyai ide konyol, Krystal mengambil ponselnya
mengambil fotonya bersama Suho ketika di mobil.
“Apa
yang kau lakukan? Selca?” Suho terkikik melihat kelakukan Krystal.
“Kita
harus mengabadikan setiap moment oppa.” Kata Krystal. Krystal mengirim foto itu
pada Jiyoung dan Sulli. Bagaimanapun sahabatnya itu harus tau betapa bahagianya
Krystal sekarang.
***
“Oppa,
kau terlihat sangat lelah?” Sulli yang memilih berdiam di rumah Jiyoung
memerhatikan Luhan yang sedari tadi menguap.
“Seperti
yang kau lihat!” jawab Luhan seraya mengangkat buku-buku yang ada di
hadapannya.
“Minho
oppa, dia akan menjemputku nanti oppa.” Kata Sulli mencoba mencairkan suasana.
Sulli sudah menganggap Luhan sebagai oppanya sendiri.
“Kalian
sudah lama kan? Ah, aku harap Jiyoung juga bisa bahagia seperti kau dan Minho
itu.” Luhan menutup semua bukunya dan memilih untuk tiduran di sofa.
“Jiyoung
sudah sejak lama menyukai Sehun. Tidak ada namja lain yang bisa menggoyahkan
hati Jiyoung, hanya Oh Sehun seorang!” Sulli terkikik menjelaskan itu.
“Aku
pikir Jongin lebih baik.” Kata Luhan singkat berhasil membuat Sulli mengerutkan
keningnya.
“Jika
ada namja lain yang bisa mengambil hati Jiyoung, namja itu adalah Kai. Ya, Kim
Jongin itu.”
“Kau
bilang tadi tidak satupun!”
“Setelah
aku pikir, Jiyoung memperlakukan Kai dengan istimewa. Dia tidak pernah
seperhatikan itu pada namja, tidak kecuali Sehun.” Sulli mencoba mengingat
semua yang Jiyoug lakukan untuk Kai. Benar, Jiyoung tidak pernah memerhatikan
namja seperti dia memerhatikan Kai. Sehun? Jiyoung cenderung menjadi orang lain
jika bersama Sehun, dia selalu berusaha memperlihatkan sisi terbaiknya. Berbeda
dengan Kai, bahkan Jiyoung tak pernah memedulikan teman-temannya yang
menganggap Kai itu aneh.
“Apa
Jiyoung dan Sehun masih di dalam kamar?” tanya Luhan dengan mata tertutup.
“Ha?
Sehun mengajak Jiyoung keluar sejak satu jam yang lalu.” Jawab Sulli dan membuat
Luhan segera bangkit dari posisinya.
“Kenapa
mereka tidak bilang padaku? Kenapa kau juga tak bilang dari tadi Sulli?” Luhan
segera mencari ponselnya mencoba menghubungi ponsel Jiyoung. Terdengar bunyi
nada dering dari kamar Jiyoung.
“Oppa,
Jiyoung tidak membawa ponselnya!” kata Sulli menyadari ponsel Jiyoung yang
berdering.
“Kau
tau kemana mereka pergi?” Sulli hanya menggeleng. “Ayo kita mencari Jiyoung!
Hubungi Krystal agar mencarinya juga!” Luhan memberi isyarat agar Sulli segera
mengikutinya.
***
Sejak lama aku menyukainya, wajahnya yang
tampan, sikapnya yang manis. Semua yeoja di sekolah ini pasti juga menyukainya.
Tapi hal yang paling membuatku heran, dia seakan memberi harapan padaku. Apakah
dia juga menyukaiku?
“Jieun-ah! Nanti
pulang sekolah denganku ya!”
“Maaf Baek, tapi
Suho sudah mengajakku pulang bersama tadi.” Aku melihat kekecewaan terlukis di
wajah Baekhyun, perasaan apa ini? Kenapa aku merasa bersalah?
“Oh dengan Suho
ya? Baiklah, kita bisa pulang bersama lain kali.” Baekhyun memaksakan sebuah
senyum untukku sebelum akhirnya dia meninggalkanku.
“Siapa itu tadi?”
tanya Suho yang ternyata sudah ada di belakangku. “Apa dia menyukaimu?”
“Tidak, dia Byun
Baekhyun. Dia teman baikku.” Kataku seraya tersenyum mencoba
meyakinkannya. Syukurlah dia membalas
senyumku. Aku dan Suho segera berjalan, sore dingin itu terasa hangat karena
untuk pertama kalinya Suho mengantarku ke pulang ke rumah.
Author POV
Jieun menikmati
perjalan sore itu, rute perjalanan menuju rumahnya yang begitu sepi dan
terkesan seram tidak ada artinya lagi selagi dia bersama Suho. Keduanya saling
berbagi cerita, kedekatan ini sudah cukup lama. Tapi Suho tak pernah benar-benar
mengungkapkan perasaannya.
“Kita sudah di depan gereja, dimana
rumahmu?”
“Oh, benarkah? Kau
lihat rumah dengan pagar tinggi di ujung sana? Itu rumahku!” Jieun menunjuk
sebuah rumah tua di ujung jalan sana. Suho tersenyum kemudian kembali berjalan.
“Suho! Terima
kasih sudah mengantarku pulang!” teriak Jieun ketika dia masuk ke dalam
rumahnya. Suho tersenyum kemudian berjalan semakin jauh.
---
“Jieun-ah, apa kau
dan Suho itu? hmmm...” Baekhyun berusaha keras untuk melanjutkan kalimatnya,
tapi Jieun bisa melihat dengan jelas kegugupan Baekhyun.
“Aku sudah bilang
padamu kan Baek, dia tidak pernah menyatakan perasaannya padaku. Tapi aku
merasa kedekatan ini penuh arti.” Jelas Jieun.
“Sampai kapan kau
akan bertahan? Sampai kapan Suho harus melakukan ini padamu?” tanya Baekhyun,
dia berharap Jieun bisa memberi jawaban yang membuatnya lega.
“Entahlah, aku
rasa aku mulai lelah.” Kata Jieun dan terbentuk sebuah senyum simpul di bibir
Baekhyun.
“Aku menyukaimu
Lee Jieun! Saranghae!” kata Baekhyun berhasil membuat Jieun membelalakkan
matanya tak mengerti. Memang Jieun dan Baekhyun berteman dekat selama ini, tapi
Jieun terlalu kaget untuk mendengar pengakuan Baekhyun.
“Tapi Baek...
aku.. Kita..” Baekhyun tau Jieun sangat tidak siap dengan itu.
“Kau tak perlu
menjawabnya, aku tau kau menyukai Suho. Biarkan aku tetap menyukaimu Jieun-ah!”
Baekhyun memeluk Jieun lembut, menatap matanya untuk sesaat kemudian berpamitan
untuk pulang.
---
“Byun Bakhyun, dia
menyukaimu kan?” tanya Suho ketika menunggu hujan reda bersama Jieun.
“Tidak, apa yang
kau bicarakan?” Jieun berusaha mengalihkan topik itu.
“Aku tau, dia
sudah bilang padamu kan bahwa dia menyukaimu?” Suho menatap Jieun tajam. Jieun
hanya menunduk. “Kalau begitu sekarang saatnya aku bilang, aku juga menyukaimu
Lee Jieun!”
“Kenapa baru
sekarang?” pertanyaan Jieun tidak pernah disangka oleh Suho, Suho pikir akan
dengan mudah Jieun memilihnya daripada dengan Baekhyun.
“Ada apa
denganmu?” Suho tersenyum pahit.
“Kenapa baru
sekarang? Kenapa seolah kau sengaja melakukan ini? Kau menunggu Baekhyun
mengungkapkannya padaku, lalu kau juga bilang kau menyukaiku untuk membuat Baek
sakit hati kan?” Jieun tidak sadar darimana semua kalimat itu. Seharusnya dia
senang Suho sudah menyatakan perasaan padanya. Tapi kenapa dia merasa marah?
Jieun merasa kesal dan merasa bersalah pada Baekhyun jika dia bersama Suho
sekarang.
“Lee Jieun, jangan
bilang kau juga menyukai Byun Baekhyun?!?” nada Suho terdengar sangat keras
sekarang. Jieun hanya terdiam, kenapa dia diam? Harusnya dia menjawab tidak!
Oh, apa Jieun juga menyukai Baekhyun sekarang?
“Benar kan? Kau
mneyukainya! Kau menyukai Byun Baekhyun itu!” Suho menarik pergelangan tangan
Jieun, begitu kuat sampai Jieun meringis karena kesakitan.
“Ada apa
denganmu?” Jieun mencoba melepas tangan Suho, tapi tidak mungkin! Suho terlalu
kuat untuknya. Dengan gerakan cepat Suho menarik Jieun dalam pelukannya,
membawanya ke sebuah jalanan kecil dan basah. Tidak ada seorangpun disana.
Jieun menahan tangisnya, dia menahan sekuat tenaga agar airmatanya tidak jatuh.
Dia tidak boleh menangis di depan Suho.
“Dengarkan aku
baik-baik Lee Jieun! Kau harus menjaga cintamu padaku! Jika kau mencintai orang
lain, aku bisa pastikan orang itu tidak akan selamat!” Suho memegang pundak
Jieun yang hanya diam ketakutan. Sebesar apapun usaha Jieun menutupinya, masih
terlihat jelas Jieun ketakutan sekarang.
Suho mendekatkan
wajahnya pada wajah Jieun, untuk pertama kalinya sorot hangat Suho berubah
menjadi dingin. Suho? Ini bukan Suho yang Jieun kenal!
Jieun tersandar di
dinding dingin itu, Suho menyudutkannya disana. Hujan membuat badan mereka
sedikit basah, gang kecil itu, Jieun bersumpah akan selalau mengingat gang
sempit yang ada di jalanan sepi itu. Suho mengecup bibir Jieun singkat. Tangan
kanannya menyingkirkan rambut panjang Jieun yang terurai di pundaknya. Jieun mencoba memberontak, tapi Suho tetap
lebih kuat darinya. Suho mendekatkan wajahnya pada leher Jieun, seketika itu
Jieun merasa sesuatu menancap pada lehernya, sangat dingin di awal tapi
kemudian segera berubah menjadi panas. Leher Jieun terasa terbakar dan
membuatnya berteriak.
“Aaaarrrggggghhhhh!”
semakin Jieun berteriak, semakin lehernya terasa panas. Airmata Jieun sudah
jatuh sekarang, bayangan kedua orangtuanya muncul dalam pikirannya. Teman-teman
masa kecilnya, sahabat-sahabatnya, dan Byun Baekhyun.
Jieun merasa
tubuhnya semakin lemah, Suho masih belum melepaskan gigitannya pada leher
Jieun. Sekuat tenaga Jieun mencoba menggerakkan tangannya, kedua tangan itu
memeluk Suho dengan lemah dan saat itu juga Suho melepas Jieun. Jieun terjatuh
di tanah, Suho menatap Jieun tak percaya. Bahkan ketika Suho menyerangnya,
Jieun masih memeluknya.
“Oppa!” seorang
gadis berteriak melihat Suho dengan noda darah di mulutnya. Suho segera
membersihkan dengan ujung lengan jas seragamnya.
“Suzy! Untuk apa
kau kesini!” bentak Suho masih melihat Jieun yang tergeletak di tanah.
“Aku tau kau akan
melakukan ini! Aku sudah memintamu untuk tidak mengikuti peraturan Kris oppa!”
Suzy mencoba membantu Jieun yang terlihat berusaha sekuat tenaga untuk
bertahan.
“Suzy, aku harus
menghabiskan darahnya agar dia tidak menjadi seperti kita!” Suho mendekat pada
Jieun hendak menyerap habis darah Jieun.
“Kau akan
membunuhnya! Kau bodoh! Kau tak seharusnya mengikuti Kris oppa!” Suzy
mengangkat tubuh mungil Jieun dengan susah payah. “Aku tidak akan membiarkan
gadis ini mati di tanganmu!” teriak Suzy.
“Dia akan menjadi
seperti kita! Itu akan sangat sulit untuknya!” kata Suho, bagaimanapun melihat
Jieun seperti ini dia merasa bersalah.
“Hei apa ini! Kau
merasa bersalah Suho?” Kris sudah berdiri disana tersenyum licik pada Suho.
“Aku tak menyangka kau selemah itu!”
“Aku tidak lemah,
aku hanya tak ingin...”
“Kau sakit hati
kan? Kau sakit hati menerima kenyataan Jieun juga menyukai Byun Baekhyun?”
tepat sekali apa yang dikatakan Kris, itu benar-benar yang Suho rasakan
sekarang.
“Tidak! Byun
Baekhyun hanya seorang biasa!” bentak Suho, pikirannya kacau sekarang.
“Seharusnya kau
senang Jieun dan Baekhyun saling menyukai. Serang keduanya maka kau akan
menjadi semakin kuat, bodoh!” Kris mendorong Suho hingga tersungkur. “AKU SUDAH
BILANG JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN HATI!”
“Aku.. tidak! Aku
tidak menggunakan hati..” Suho berusaha bangkit. Jieun bisa mendengar
percakapan mereka meskipun matanya sangat sulit untuk di buka. Suzy memeluknya
dengan erat.
“BOHONG! AKU TAU
KAU BERBOHONG! JELAS-JELAS KAU MENGGUNAKAN HATIMU UNTUK LEE JIEUN! BAGAIMANA
BISA KAU MENJADI SEPERTIKU JIKA SEPERTI INI!” Kris menendang Suho, Suho tak
melakukan perlawanan.
Suzy yang bisa
mengerti situasi ini membawa Jieun menjauh dari mereka. Untunglah Suzy sudah
bisa menggunakan kemampuannya sebagai seorang vampire, dengan mudah Suzy
membawa Jieun ke rumahnya. Merawatnya untuk beberapa jam, memastikan Jieun akan
baik-baik saja. Memastikan Jieun bisa berubah menjadi vampire dengan sempurna,
memastikan Jieun tidak mati secara konyol. Memastikan dirinya memberi Jieun
sebuah kehidupan baru sebagai seorang vampire.
Kai
mendengar cerita Jieun dengan seksama, tidak bisa membayangkan bagaimana nasib
Jiyoung di tangan Sehun. Kai sudah tidak memikirkan hidupnya sekarang, Jiyoung
sangat penting baginya.
“Aku
baru sadar, Sehun menayakannya padaku tadi pagi.” Kata Kai membuat Jieun dan
Baekhyun menatapnya.
“Apa
yang dikatakan Sehun?” Baekkhyun berharap Kai hanya bercanda.
“Apa
aku menyukai Jiyoung.” Jawab Kai, rautnya menunjukkan wajah khawatir.
“Meskipun
kau tak mengatakannya dia pasti tau. Oh Sehun mempunyai kelebihan membaca
pikiran seseorang. Karena dia, Kris dan Suho tau aku kembali.” Kata Jieun
membuat semuanya makin rumit bagi Kai.
“Jika
dia bisa membaca pikiran, kenapa dia tak memberitahu dimana kau sembunyi selama
ini?” kening Kai berkerut, kenapa serumit ini?
“Karena
Jieun memiliki kemampuan menutup pikirannya. Sangat sulit bagi Sehun untuk
membaca pikiran Jieun. Sebenarnya Suho dan Kris tidak pernah benar-benar tau
Jieun kembali, oleh karena itu Kris mencoba memastikannya padaku beberapa waktu
lalu. Sehun hanya bisa merasa Jieun berada dekat dengannya. Dan Jiyoung, Sehun
benar-benar memanfaatkan Jiyoung dengan baik.” Jelas Baekhyun, dada Kai semakin
sakit membayangkan keadaan Jiyoung sekarang. Dia tidak ingin Jiyoung menjadi
makhluk seperti itu.
“Jongin-ah!!!”
“Kai!!
Kai!! Kim Kai!!” Luhan dan Sulli berteriak seraya mengetuk pintu rumah Kai
kasar.
“Jongin-ah!
Kau ada di dalam?” Kai bisa menerima suara Luhan dengan baik. Ketiga orang yang
sedang berada di kamar itu langsung keluar untuk menemui Luhan dan Sulli.
“Kai!”
Sulli berteriak ketika Kai sudah muncul di balik pintunya. “Kau baik-baik saja?
Kau pucat sekali?”
“Aku
baik-baik saja Sulli-ah! Hyung, apa yang membuat kalian datang?” tanya Kai,
firasatnya menunjukkan ada sesuatu yang buruk.
“Aku
sudah menceritakan padamu kan tentang keraguanku pada Sehun? Sekarang Sehun
mengajak Jiyoung pergi entah kemana! Bantu aku menemukan Jiyoung!”
“Sejak
kapan Jiyoung pergi?” tanya Baekhyun pada Sulli.
“Aku
tidak yakin, mungkin dua atau tiga jam yang lalu.” Jawab Sulli khawatir, “Aku
merasa ada yang Sehun sembunyikan dari kita semua!”
“Banyak
hal yang dia sembunyikan darimu!” jawab Jieun, “Baekhyun sekarang waktunya!”
“Kau,
kau diam disini bersama Jongin! Aku dan Jieun akan berpencar untuk mencari, dan
kau Luhan hyung, sebaiknya kau mencari teman-teman Jiyoung, buat mereka
menemukan keberadaan Jiyoung.” Jelas Baekhyun.
“Ini
gila! Aku harus mencarinya hyung!” Kai mendorong Baekhyun.
“Tidak akan
bisa mencari dengan kekadaanmu seperti ini Kai! Lakukan hal yang lebih
berharga!” kata Jieun pada Kai.
“Sebaiknya
kita cepat!” Baekhyun mengatakannya dan menyadarkan Jieun dan Luhan untuk
segera bergerak. Tinggal Kai dan Sulli yang ada di rumah itu.
“Bisakah
kau jelaskan padaku apa yang terjadi?” tanya Sulli pada Kai.
Vampire
Detected...
Author's Note: Yo!!! Happy Birthday Kim Jongin aka Kai. ^_^ Semoga di usia 21 mu ini tetep sehat, tetep cakep kalo bisa makin cakep, ah, wish you all the best. Dan aku berharap di tahun 2014 kamu beri aku dan para KaiJing shipper lainnya moment yg lebih real. yehet!
Akhirnya bisa juga ceritain masa lalu Jieun. hosh! Tapi itu belum semuanya ya reader. Jadi silahkan menebak-nebak bagaimana akhir ceritanya. Masih gatau ini mau berapa chapter, mungkin dua chapter lagi udah kelar. Fic ini memang perlu penjelasan yang lebih-lebih biar reader paham.
Sekali lagi terimakasih buat yg udah mau baca, untung-untung comment *haha*. Terimakasih yang udah mau setia sama fic ini. bow. Gomawo gomawo!!!
[LAGI] Happy Jongin Day!
OMOOOO!!! Bagus ada penjelasannya! It has confirmed my suspicions all this while and I'm really scared of what's going to happen to Jiyoung (and Krystal)!
BalasHapusJadi Sehun benar-benar suka sama Jiyoung? Is he really going to turn her into a vampire as well? Oh NO!!!
After learning that he really likes her, I am torn between him and Kai for Jiyoung. How will you choose?
PS: It's really sad, what's happening to Nicole. T.T
JJANG!!!!author bikin aku merinding kwkwkwkw aku tunggu chapter selanjutnyaaa ... ini fantasynya keluar anget jadi merinding sendiri bacanya wkwk...aku harap jiyoung bakal sama kai... bener-bener berasa nonton film twilight dan author daebakkkkk
BalasHapusAaa! Sehun mau bawa jiyoung kemana!!! Jangan sampe jiyoung jadi yg berikutnya >< /? Tp, aku berharap sehun gak ngelakuin apa apa._. Ohh, ternyata jieun itu baik haha. Aku kira dia jahat._. Jiyoung harus di temuin !!! Harus! Biar sama kai nanti ahha. Figthing thour!! ^^
BalasHapuskece banget ceritanya lanjutin chingu :)
BalasHapus