Langsung ke konten utama

[FANFIC] First Love - Prolog


Tittle: First Love
Cast: Kim Jongin, Kang Jiyoung, Oh Sehun, Jung Krystal, Choi Sulli, other
Genre: romance, comedy, fluff
Pairing: Kai/Jing
Lenght: series
Summary: "Cinta pertama itu ketika kau rela menghabiskan waktumu untuk memikirkannya dan kau menjaga hatimu untuk tetap menjadi miliknya dalam kurun waktu yang lama."




 Prolog

Gadis kecil itu sedang berlarian mengejar kupu-kupu, rambutnya yang panjang menari-nari di belakangnya. Karena bosan menunggu ayahnya yang sedang bertemu dengan teman lamanya, gadis itu meminta ijin untuk bermain di sebuah taman kecil di depan restoran keluarga itu. 

Dia mengendap-ngendap mendekati sebuah tanaman dimana kupu-kupu itu hinggap, bahkan gadis itu menahan nafas takut jika hanya dengan satu hembusan nafas saja bisa membuat kupu-kupu itu pergi. Semakin dekat dia mengulurkan tangan mungilnya, mencoba sepelan mungkin untuk menangkap kupu-kupu itu. Dia begitu konsentrasi, ujung tangannya sudah hampir menyentuh sayap kupu-kupu ketika seorang bocah tiba-tiba muncul tepat di depannya.

"HUUUAA!" sentak bocah itu membuat gadis kecil kaget dan gagal menangkap kupu-kupunya yang kini sudah terbang.

"Aaagghh!" teriaknya kaget membuat bocah itu terpingkal, "Kau membuat kupu-kupuku terbang!" bentaknya kesal, semakin kesal ketika bocah itu tak juga berhenti menertawakannya.

"Itu punyaku! Aku sengaja menerbangkannya setelah mendapatkannya dari hutan dekat rumah kakek. Kau ngaku-ngaku saja!" Kata bocah itu setelah bisa mengatasi tawanya, memandang si gadis dengan lagak menyebalkan.

"Aku hampir menangkapnya tadi, tapi gara-gara kau dia jadi terbang!" celoteh si gadis kesal, keningnya berkerut, matanya memicing pada bocah itu dan bibirnya mengerucut.

"Sudah aku bilang, dia itu punyaku dan aku sengaja melepaskannya. Kasihan kalau dikurung terus, bisa stres!" elaknya tidak peduli.

"Tapi aku tidak ada niatan untuk mengurungnya!" tantang si gadis seakan tidak takut jika lawan bicaranya itu seorang anak laki-laki.

"Aduh, kalau dipegang begitu bisa stres juga kupu-kupunya." jelasnya dengan penuh penekanan. Gadis kecil sudah mulai menyerah, dia hanya menunduk sambil bergumam tidak jelas dan berjalan menjauhi bocah itu.

"Padahal aku ingin memegangnya, lima detik saja." gumamnya seraya berjalan. Namun siapa sangka bocah itu ternyata membuntutinya dan dia bisa mendengar dengar jelas gumaman gadis kecil itu.

"Iya sudah maaf, lain kali aku bawakan yang banyak untukmu. Di dekat rumah kakekku banyak!" serunya mencoba menghibur gadis itu. Tanpa menunggu aba-aba senyum di bibir gadis itu mengembang, matanya berbinar menunjukkan dia sangat senang sekarang.

"Benar? Janji ya!"

"Iya janji, nanti aku akan menangkap yang banyak untukmu!" kata bocah itu sambil memutar bola matanya. Gadis itu menatap si bocah dengan seksama, dia menyukai caranya bicara, meskipun terdengar sedikit menyebalkan tapi dia begitu hangat. Yah, ini pertemuan pertama mereka, tapi gadis itu tidak pernah ingin ini menjadi pertemuan terakhir mereka. Mungkin meman terlalu cepat dan terlalu kecil untuk mengerti arti cinta, tapi tidak ada kata lain yang lebih bisa menggambarkan perasaannya seperti sekarang kecuali, cinta.

"Jiyoung! Ayo pulang!" Ayahnya berteriak seraya melambai padanya, Jiyoung tidak suka ini, dia masih ingin bermain dengan bocah yang baru saja dia kenal.

"Aku harus pulang, bagaimana ini?" keluhnya seraya sesekali menoleh ke arah ayahnya sambil menggigit bibir.

"Ya sudah pulang dulu sana." jawabnya cuek.

"Kupu-kupunya?"

"Nanti kita bertemu lagi, aku setiap akhir pekan ada disini. Restoran ini milik ibuku!" serunya seraya melambai padanya.

"JIYOUNG AYO CEPAT!" teriak ayahnya lagi, Jiyoung segera berlari dan berharap ayahnya akan mengajaknya lagi kesini. Jiyoung melambai pada bocah yang juga balas melambai padanya, bocah itu tersenyum memperlihatkan gigi atasnya yang rusak karena terlalu banyak makan permen.

"Appa! Nanti ajak Jiyoung kesini lagi ya!" serunya tanpa mengalihkan pandangan pada bocah tadi yang kini terlihat masuk ke dalam restoran.


Dua minggu kemudian Jiyoung di ajak orangtuanya kembali ke restoran itu, Jiyoung senang bukan main. Selama dalam perjalanan dia bernyanyi lirih, membayangkan obrolannya dengan bocah itu. Jiyoung baru sadar dia belum berkenalan dengannya.

Tapi kekecewaan perlahan menyerang perasaan Jiyoung, dia tidak bisa menemukan bocah itu kemanapun Jiyoung pergi. Jiyoung sudah berkeliling di tamandepan, bertanya pada pelayang restoran tapi dia tidak menemukannya. Justru sebuah kabar tidak baik yang dia terima, sebuah surat yang diberikan seorang pelayan padanya.

"Tuan muda hanya berpesan saya harus memberi ini pada gadis kecil bernama Jiyoung. Sepertinya kau memenuhi ciri-ciri yang dia sebutkan, namamu juga Jiyoung kan?" kata pelayan itu begtu ramah, dia hanya tersenyum melihat Jiyoung mengangguk. Jiyoung segera kembali ke meja orangtuanya, memaksakan diri untuk menghabiskan makanannya yang sudah tidak terlihat enak dimatanya. Suratnya dia masukkan di kantong depan bajunya, memastikan dia akan membaca setelah dia sampai di rumah nanti.

Jiyoung meminta pulang secepatnya setelah itu, menolak meskipun orangtuanya mengajaknya jalan-jalan terlebih dahulu. Orangtuanya sedikit heran melihat perubahan drastis putrinya, tapi mereka memilih untuk menuruti permintaan anaknya.

Jiyoung membuka surat ketika kamarnya sudah tertutup dengan sempurna. Di atas tempat tidur dia membukanya, memperlihatkan tulisan kurus kecil yang tidak rapi. Menunjukkan penulisnya baru saja belajar menulis.

Hai Jiyoung, maaf aku tidak bisa memberimu kupu-kupu secepatnya karena aku harus pindah dan tinggal bersama pamanku di luar kota. Aku tidak tau kapan aku kembali kesana, aku juga tidak tau kapan bisa membawakanmu kupu-kupu seperti janji.
Tapi suatu saat aku akan memberimu, sungguh! Aku janji. Mungkin kita bisa sekolah di tempat yang sama nanti. Kau tau, aku sangat ingin bersekolah di Dream Land's School saat besar nanti. Apa kau juga ingin kesana? Semoga kita bisa segera bertemu.

Jiyoung menangis membacanya, berulang kali dia membaca tapi tulisannya tidak juga berubah. Bocah itu sudah pergi entah kemana dan dia tidak akan bisa menemuinya lagi. Tapi dia janji kan? Dia berjanji untuk memberinya kupu-kupu, itu artinya masih ada harapan untuk Jiyoung bertemu dengannya. Jiyoung juga kesal karena dia tidak menuliskan namanya dalam surat. Jika sudah seperti sekarang, bagaimana bisa Jiyoung menemukannya? Namanya saja dia tidak tau?


Dua belas tahun kemudian

"Kang Jiyoung, kita lulus!" Jiyoung bersorak bersama teman-temannya melihat papan pengumuman yang tertempel.

"Kau sudah menentukan ke universitas mana?" tanya seorang temannya.

"Sudah kubilang aku akan ke Dream Land's School!" sentak Jiyoung seraya tersenyum, "Ah akhirnya! Doakan aku diterima disana!"

"Kau benar-benar kesana? Kenapa tidak mengambil jurusan sains atau bisnis di universitas, kenapa masuk sekolah seperti itu?"

"Itu sudah takdir. Aku merasa takdirku ada disana!" kata Jiyoung sambil tertawa pelan.

"Kau masih memikirkan cinta monyet enam tahunmu itu kan?" ejek temannya.

"Bukan cinta monyet, cinta pertama!" Jiyoung mengerucutkan bibirnya, namun teman-temannya hanya tertawa.

"Ya, jika kau sudah menjadi penyanyi, model atau pemain film setelah lulus dari sana, jangan lupakan kami ya!" seru temannya setelah memeluk Jiyoung.

"Atau kau memilih menjadi orang di belakang layar? Wah, itu pasti bagus sekali!"

"Aku masih tidak tau, yang penting aku harus masuk kesana dulu. ya, itu yang paling penting!" kata Jiyoung dengan senyum di wajahnya. Hatinya sudah memilih untuk kesana sejak dia berumur enam tahun. Meskipun awalnya hanya karena cinta pertamanya, tapi kelamaan Jiyoung menyukai dunia seni, dan itu membuatnya semakin mantap untuk bersekolah di Dream Land's School. Sebuah sekolah seni terkenal untuk anak-anak yang ingin bekerja sebagai pekerja seni.

***

"AH! AKU DITERIMA DI DREAM LAND SCHOOL! WAAHHH! INI ADALAH KEBAHAGIAAN!" Seru Jiyoung ketika melihat namanya ada di salah satu deretan murid baru Dream Land's School. Jiyoung membaca setiap nama-nama yang ada disana, berharap salah satu nama dari mereka adalah dia, seorang bocah yang dia temui duabelas tahun lalu, bocah yang sudah berjanji untuk kembali bertemu dengannya, bocah yang diam-diam selalu Jiyoung pikirkan selama duabelas tahun terakhir ini.

"Kita akan bertemu kan?" bisik Jiyoung pelan, surat itu masih tersimpan baik di laci Jiyoung. Jiyoung juga tidak pernah lupa untuk membacanya meskipun dia sudah hafal setiap katanya. Jiyoung tetap berharap, penantiannya tidak akan sia-sia.

XOXO

Author's Note: fanfic baru. Mungkin banyak yg bingung itu sekolah apaan, intinya sekolah mau jadi idol lah. Jadi ya belajar musik, vocal, akting, dance, sesuai apa yang mau dia ambil nanti. Kalau mau jadi aktor, ya ambil kelas akting, jadi girlgrup ya dance vocal yg wajib. Tapi di tahun awal mereka nerima pelajaran dasar, jadi ikut semua gitu. Di tahun kedua mereka udah bisa milih mau konsentrasi di apa. Dan cinta pertama Jiyoung, gak tau deh siapa. kkk
Oh ya, emang lagi males banget bikin poster, jadinya begitu deh. Bikin yg cepet aja, hheehe. Maaf juga kalo banyak typo.
Semoga suka sama prolognya. Dan, sebenernya mau pindah blog, tapi gak tau juga deh jadi apa gak. Oke, jangan lupa komen!

Komentar

  1. bakalan seru nih.. soalnya jiyoung juga belum tau nama first lovenya. first lovenya kai bukan sih? hehe. posternya tetep bagus kok author.. tetep menarik lah. fitunggu update nya ya untuk chap 1. update soon.. :)

    BalasHapus
  2. bakalan seru nih.. soalnya jiyoung juga belum tau nama first lovenya. first lovenya kai bukan sih? hehe. posternya tetep bagus kok author.. tetep menarik lah. fitunggu update nya ya untuk chap 1. update soon.. :)

    BalasHapus
  3. Dari prolognya sih bakalan seru nih, itu cowok yang janji sama jiyoung kai kan ya?haha trus kai masih ingat gak ntar sama jiyoung? Jiyoung juga belum tau nama cinta pertama hahaha lucuu. Update soon yaa kak:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] TEORI BTS RUN MV - PART 1

Dengan ini saya memutuskan untuk mereview MV RUN BTS, yang memang dirasa cukup menggangu kehidupan sehari-hari dan dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan otak bila tidak segera ditangani oleh spesialis kejiwaan. Dengan ini saya resmi menyatakan review MV BTS DIMULAI! MV RUN BTS ini dibuka oleh V yang berdiri di suatu tempat, gelap hitam, dengan tema mirror yang pas V jatuh ke belakang tiba-tiba jadi air.    Byaaarrrr!!! Air! Itu V berdiri di air? Itu tempat apa? Itu mimpi? Eh tunggu, air! Iya AIR! Inget dong di prologue, si V terjun ke laut setelah usap ingus. Iya bener, jadi ini ada hubungannya? Bisa jadi, cuma yang di MV kaya lebih dari sudut pandang orang sakau gitu. Gak jelas itu tempat apa. Mungkin itu delulu atau semacam bayangan seseorang yang lagi coba bunuh diri terjun ke air. Mau gak mau pasti mikir pembukaan MV ini kelanjutan dari prologue yang notabene V main terjun-terjun aja k

BTS (Bangtan Boys) GOES KKN

BTS GOES KKN Cast: BTS member Genre: Humor, friendship, family Lenght: Chapter Summary: Dapatkah kita merindukan masa-masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) ??? Jungkook's Love Story Jungkook - IU “HEH KOOKIE BAWAIN BERASNYA!” Jimin teriak-teriak, Jungkook yang lagi enak-enak liatin rak permen jadi langsung jalan aja nyamperin Jimin. Sumpah sekarang Jimin kaya mak-mak, teriak-teriak merintah-merintah seenaknya. Tapi Jungkook gak masalah sih, Jimin punya banyak duit soalnya. “Opo maneh mas?” Jungkook nyamperin, Jimin ngasi isyarat biar Jungkook angkat karung berasnya. “Ayo buruan rek, bunda ku wes nyari’i aku terus iki.” Taehyung yang bilang. “Nanti tak anter pulang kok Tae, sante ae wes lah. Nanti aku yang ngomong sama bundamu.” Kata Jimin sante. Mereka belanja hampir dua jam. Mulai dari belanja bahan makanan pokok, sampe keperluan buat anak SD dan sebagainya. Belanjaan mereka jadi berkardus-kardus, Jimin sampe pusing liatnya soalnya barang-barang ini bakal ditaruh

[FANFIC] Time Machine Chap 4 [END]

 Akhirnya selesai juga.... Happy read all.. :D Bagi yang belum baca Chapter sebelumnya... Ini Link nya: http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-1.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/10/fanfic-time-machine-chapter-2.html http://risaeverlastingfriends.blogspot.com/2013/11/fanfic-time-machine-chapter-3.html                 “Dia terus menangis memikirkanmu.”                 “Kau tau, dia sangat menyukaimu.”                 “Aku harap kau tak mebuatnya kecewa.”                 “Tapi kedatanganmu kesini adalah kesalahan besar.”                 “Dia sudah bilang, dia ingin ikut denganmu ke masa depan.”                 “Satu Oh Sehun, tujuanmu kesini untuk melindunginya. Bukan membuatnya menjadi debu.”                 Perkataan Jongin terus berputar di otak Sehun. Dia sudah tau, seakrang waktu yang tepat untuk pergi. Jiyoung harus tetap disana untuk hidup. Sehun tak ingin lagi menjadi masalah